Sukses

Ribuan Migran Turki Seberangi Perbatasan Yunani, 1 Anak Meninggal Dunia

Seorang anak meninggal ketika menyeberangi perbatasan Turki-Yunani bersama migran lainnya.

Liputan6.com, Lesbos- Ribuan migran Turki dilaporkan berusaha untuk menemukan jalan melintasi perbatasan darat ke Yunani pada Senin 2 Maret. Padahal Yunani telah mengumumkan akan tetap menutup perbatasannya.

Meski begitu, puluhan orang dilaporkan berhasil melewati perbatasan tersebut, baik melalui pagar pembatas atau menyeberangi sungai.

Saat para migran berupaya menyeberang, seorang anak dilaporkan meninggal dunia ketika sebuah kapal yang ditumpangi terbalik, yang penuh dengan migran menuju pulau Yunani pada Selasa (3/3/2020).

Setelah Turki mengumumkan membuka jalan bagi migran dan pengungsi untuk memasuki Eropa, ribuan orang dilaporkan mencoba melintasi perbatasan darat dan laut Yunani.

Penjaga pantai Yunani melaporkan kematian anak itu, yang dikatakan sebagai insiden yang pertama sejak Turki mengumumkan pekan lalu bahwa mereka melonggarkan pembatasan untuk mereka yang berniat menyeberang ke Eropa, membuat ribuan migran mulai berkumpul di perbatasan dengan Yunani, seperti dikutip dari 1 News.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Turki Minta Dukungan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang negaranya menampung lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah, telah meminta Eropa untuk memberikan dukungan lebih banyak dalam menangani dampak dari perang Suriah ke Selatan.

Pada pekan ini, Presiden Recep Erdogan mengatakan bahwa para pimpinan wilayah Barat telah memanggilnya dan memintanya untuk membalikkan pembukaan perbatasan.

Lalu Presiden Recep Erdogan mengatakan bahwa ia telah memberitahu mereka bahwa hal itu, "Sudah selesai, gerbangnya terbuka sekarang. Anda akan mendapatkan bagian Anda dari beban ini sekarang", tuturnya. 

Presiden Recep Erdogan juga mengatakan bahwa dengan segera, "jumlah orang yang pergi ke perbatasan akan dinyatakan dalam jutaan".

Untuk mendorong pendatang melewati perbatasannya, Yunani mengatakan mereka dihadapkan dengan kampanye Turki yang terorganisir.

Pemerintah dilaporkan telah mengirim bantuan tentara dan petugas polisi ke perbatasannya dan menangguhkan semua pengajuan suaka selama sebulan. Mereka yang memasuki negara secara ilegal dikatakan tidak akan didaftarkan dan akan dikembalikan.