Liputan6.com, Harare - Pemimpin nasionalis Robert Mugabe meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum Perdana Menteri Zimbabwe. Ia menjadi PM kulit hitam pertama di negara tersebut.
Front Patriotik atau Zanu memenangkan 57 dari 80 kursi yang diperebutkan dalam pemilihan pertama negara itu sejak berakhirnya kekuasaan minoritas kulit putih.
Dikutip dari laman BBC on this Day, dalam sebuah konferensi pers kala itu Mugabe menjelaskan bahwa jajaran di pemerintahannya juga akan menggandeng bekas pesaingnya yaitu Joshua Nkomi.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Mugabe juga menjelaskan dirinya akan mempertimbangkan membawa orang Eropa ke dalam pemerintahan.
Berita tentang kemenangan pemilihan Mugabe diumumkan melalui radio dan televisi, mengirimkan ribuan warga Zimbabwe kulit hitam yang antusias ke jalan-jalan sambil berteriak kegirangan.
Perayaan itu sebagian besar sifatnya baik dan tidak ada tanda-tanda ketegangan rasial.
Tetapi di persimpangan jalan utama di ibu kota, Salisbury, dan kota-kota lainnya dijaga oleh pasukan keamanan secara berkala.
Robert Mugabe lahir pada 21 Februari 1924 di Rhodesia (negara persemakmuran Inggris), yang pada saat itu belum tercetus nama Zimbabwe, karena masih berada di bawah kolonialisme Inggris.
Â
Meninggal Pada September Tahun Lalu
Robert Mugabe meninggal dunia pada Jumat 6Â September 2019 waktu setempat, setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya selama ini. Ia wafat pada usia 95 tahun, dan diyakini meninggal dunia di Singapura.
Mugabe diketahui menjalani pengobatan untuk mengobati penyakit yang diidapnya selama ini, berulang kali ia harus bepergian ke Singapura untuk menjalani perawatan medis atas penyakitnya.
Pernah dipenjara lebih dari satu dekade tanpa peradilan karena mengkritik pemerintahan Rhodesia (persemakmuran Inggris). Ditahan sejak tahun 1964 sampai tahun 1975.
Memerintah Zimbabwe lebih dari tiga dekade, ia memimpin Zimbabwe selama 37 tahun. Tahun 1980-1987 ia menjadi perdana menteri pertama, kemudian tahun 1987-2017 ia menjadi presiden Zimbabwe.
Pada tanggal yang sama tahun 1877, prestasi juga ditorehkan oleh Emile Berliner. Seorang warga negara Jerman kelahiran Amerika itu menemukan record disc gramofon (fonograf di Amerika).
Sementara itu pada 4 Maret 1952, sastrawan dan jurnalis AS, Ernest Hemingway menyelesaikan novel fenomenalnya, The Old Man and the Sea. Pada 1953, buku tersebut memenangkan Pulitzer Prize dan menjadi salah satu karya Hemingway dengan penjualan terbaik.
Advertisement