Liputan6.com, Washington D.C - Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan Amerika akan memulai penarikan sebagian pasukan hingga menjadi 8.600 tentara di Afghanistan dalam beberapa hari mendatang.
Berbicara di Pentagon, Senin (2/3), Esper mengatakan bahwa perjanjian yang baru ditandatangani antara AS dan Taliban itu mengharuskan militer AS untuk memulai penarikan pasukan dalam 10 hari setelah penandatanganan pada 29 Februari lalu.
Melansir VOA Indonesia, Rabu (4/3/2020), Esper mengatakan ini adalah langkah pertama yang penting menuju solusi politik untuk mengakhiri perang di Afghanistan, yang merupakan perjanjian berbasis kondisi, di mana Amerika akan mengawasi dengan cermat tindakan Taliban untuk menilai apakah Taliban menjunjung komitmen mereka.
Advertisement
Esper mengatakan AS memperkirakan kekerasan di Afghanistan akan berkurang hingga pada akhirnya mencapai kondisi ‘gencatan senjata.’
Namun, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, Senin (2/3) mengatakan perjanjian mengenai pengurangan kekerasan kini telah "berakhir" dan operasi Taliban akan berlanjut melawan pasukan pemerintah Kabul.
Jenderal Mark Milley, ketua Gabungan Kepala Staf militer Amerika memperingatkan wartawan dalam suatu pengarahan bahwa “penghentian kekerasan di Afghanistan secara absolut” kemungkinan besar tidak akan terjadi.
Penarikan pasukan AS berlangsung di tengah-tengah laporan mengenai kekerasan di beberapa wilayah Afghanistan.
Perundingan perdamaian di antara pihak-pihak di dalam Afghanistan sendiri diperkirakan akan dimulai pada 10 Maret mendatang