Sukses

Kalah di Super Tuesday, Miliarder Michael Bloomberg Berhenti Kampanye Pilpres 2020

Michael Bloomberg keluar dari kampanye pilpres melawan Presiden Donald Trump.

Liputan6.com, Jakarta Miliarder Michael Bloomberg resmi menghentikan kampanyenya untuk menjadi presiden Amerika Serikat (AS). Ia merupakan kandidat calon presiden terkaya di AS dan telah menggelontorkan ratusan juta dolar di masa kampanye demi terpilih menjadi capres Partai Demokrat. 

Popularitas Bloomberg di kalangan pemilih Partai Demokrat ternyata masih rendah. Terbukti, ia gagal menang di negara bagian mana pun pada pemilihan kandidat capres Partai Demokrat di Super Tuesday.

Dalam pernyataan resmi, Michael Bloomberg masih berniat mengalahkan Trump dengan mendukung kandidat capres lain: Joe Biden. 

"Saya masuk ke ajang pemilihan presiden untuk mengalahkan Donald Trump, dan hari ini saya meninggalkan ajang pemilihan demi alasan yang sama: Untuk mengalahkan Donald Trump," kata Bloomberg seperti dikutip dari situs kampanye resminya, Kamis (5/3/2020). 

Bloomberg berargumen bahwa Partai Demokrat harus bersatu untuk mengalahkan Donald Trump. Ia menilai Biden adalah sosok terbaik yang ia anggap jujur dan berkomitmen pada isu ekonomi, senjata api, dan kesehatan. 

Biden juga menang pada ajang pemilihan kandidat capres Super Tuesday pada Selasa kemarin.

"Saya selalu percaya bahwa mengalahkan Donald Trump dimulai dengan bersatu di belakang kandidat dengan kesempatan terbaik. Setelah pemilihan kemarin, sudah jelas bahwa kandidat tersebut adalah sahabat saya, seorang warga Amerika yang hebat, Joe Biden," ujar Bloomberg. 

Michael Bloomberg adalah pemilik dari Bloomberg L.P., sebuah perusahaan jasa finansial. Ia merupakan salah satu orang terkaya di AS dan Forbes menyebut kekayaan Bloomberg sebesar USD 58,4 miliar (Rp 828 triliun). 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sudah Keluar Modal

Sebagai kandidat capres terkaya, Bloomberg tidak ragu menggelontorkan banyak uang di ajang kampanye. Uang tersebut mengalir ke iklan dan banyak pula influencer alias buzzer yang mendukung Bloomberg.

Mengutip laporan Fox Business, Bloomberg telah menghabiskan USD 452 juta (Rp 6,3 triliun). Sebanyak USD 126,5 juta (Rp1,7 triliun) mengalir ke iklan TV pada Januari kemarin. Ada pula USD 45,5 juta (Rp 643,4 miliar) untuk iklan digital. 

Sementara, NPR melaporkan hingga akhir kampanye, Bloomberg telah mengeluarkan lebih dari setengah miliar dolar. Total uang itu hanya dihabiskan selama 100 hari kampanye saja.

Sebelum maju sebagai capres, Mike Bloomberg pernah menjadi Wali Kota New York. Ia menyebut berhasil memimpin New York setelah terjadinya serangan 911.

Selama berkampanye, Bloomberg seringkali diserang oleh Senator Elizabeth Warren yang mengkritik miliarder itu atas kebijakan-kebijakannya.Â