Sukses

Asteroid Besar Dekati Bumi Akhir April, NASA Yakin Tak Akan Bertabrakan

Asteroid berukuran besar yang diprediksi akan melintasi bumi pada bulan depan, diyakinkan oleh NASA bahwa tidak akan bertabrakan dengan bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Asteroid yang diperkirakan memiliki lebar antara 1,1 dan 2,5 mil, akan melintasi Bumi pada 29 April. Namun, menurut perkiraan NASA, asteroid tersebut tidak akan bertabrakan dengan planet manusia. 

"Jika itu (tabrakan) terjadi, asteroid itu cukup besar untuk menimbulkan efek global," menurut NASA, ketika asteroid pertama kali ditemukan.

Melansir CNN, Kamis (5/3/2020), asteroid itu disebut dengan 52768 (1998 OR2) dan pertama kali terlihat pada 1998. Asteroid ini akan melewati jarak 3.908.791 mil dari Bumi, bergerak dengan kecepatan 19.461 mil per jam.

Lintasannya itu diperkirakan terjadi pada Rabu, 29 April, pukul 4.56 ET, menurut Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA, yang ahli dalam melacak Objek Dekat Bumi berpotensi bertabrakan dengan planet manusia.

Asteroid itu diklasifikasikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya karena melintas di dekat orbit Bumi, tetapi saat ini tidak ada dalam daftar NASA yang berpotensi sebagai peristiwa dampak Bumi di masa depan.

Informasi tersebut dikumpulkan dan dipantau Sistem Sentry NASA, "sistem pemantauan tabrakan yang sangat otomatis yang terus-menerus memindai katalog asteroid terbaru untuk kemungkinan dampak masa depan dengan Bumi selama 100 tahun ke depan."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bukan yang Terbesar

Ini adalah asteroid terbesar yang diperkirakan akan melintasi Bumi dalam dua bulan ke depan, tapi itu bukan yang terbesar yang pernah ada.

Pencapain tersebut milik asteroid 3122 Florence (1981 ET3), yang terbang dan untungnya tidak bertabrakan dengan Bumi pada tanggal 1 September 2017. Asteroid tersebut akan kembali melintas pada 2 September 2057. 

Selain melacak Objek Dekat-Bumi yang dapat menimbulkan ancaman, NASA dan lembaga lainnya saat ini memiliki misi untuk mempelajari asteroid dekat Bumi dan berpotensi mengurangi bahaya tabrakan.

Observatorium ini terletak di punggung Cerro Pachón di Chili utara-tengah. Mengetahui ukuran dan orbit asteroid adalah tugas utama mereka, karena ini dapat memungkinkan prediksi Objek Dekat Bumi.