Sukses

Pernah Bawa Penumpang Positif Virus Corona, Kapal Grand Princess Ditolak Berlabuh di California

Ada lagi kasus kapal pesiar tak boleh berlabuh akibat Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, San Fransisco - Ada lagi kapal pesiar yang terjebak di lautan karena memiliki risiko membawa Virus Corona (COVID-19). Kapal bernama Grand Princess tak bisa berlabuh di Pelabuhan San Fransisco, karena sebelumnya membawa dua penumpang yang kemudian terdeteksi positif Virus Corona.

Seorang di antaranya tak dapat diselamatkan, ia adalah warga California pertama yang meninggal karena penyakit tersebut pada Rabu 4 Maret 2020.

Dua penumpang dari California Utara itu berlayar dengan Grand Princess pada 11 hingga 21 Februari 2020. Dengan rute pulang-pergi dari San Francisco ke Meksiko.

Terkait pelarangan berlabuh kapal Grand Princess ini, pemerintah California akan mengirim alat-alat pendeteksi Virus Corona ke kapal itu untuk memeriksa pasien yang berpotensi sudah kena Virus Corona. Kapal itu sebetulnya sedang menuju Hawaii dan Meksiko, namun diperintahkan kembali ke San Fransisco.

Pada Rabu kemarin, Gubernur California Gavin Newsom memerintahkan supaya kapal Grand Princess tidak berlabuh, melainkan tetap di pesisir.

Gubernur Newsom meminta agar kedatangan kapal itu ditunda agar otoritas kesehatan Amerika Serikat, penjaga pantai, dan pejabat kesehatan negara bagian dapat mengadakan pengujian.

"Sebab kami memiliki sejumlah penumpang dan anggota kru yang memiliki gejala-gejala (Virus Corona) di kapal pesiar ini," ujar Gubernur Newsom.

Sampel pengujian akan dikirim ke laboratorium Richmond untuk mengetahui apakah penumpang terkena flu biasa atau terkena Virus Corona. Gubernur Newsom berjanji hasil tes bisa keluar dalam beberapa jam.

Di hari yang sama, ada penumpang Grand Princess yang meninggal, yaitu seorang pria berusia 71 tahun.

Kapal Grand Princess dikelola perusahaan sama seperti kapal Diamond Princess. Grand Princess bisa membawa hingga 2.600 tamu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

California Darurat Virus Corona

Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan daerah yang ia pimpin resmi darurat Virus Corona. Deklarasi dibuat setelah ada seorang pasien Virus Corona meninggal dunia.

Berdasarkan pernyataan resmi di situs Gubernur California, situasi darurat mulai diterapkan pada Rabu (3/3) waktu setempat. Pemerintah siap menangkan beragam masalah seperti harga dan layanan kesehatan di daerah.

"Proklamasi ini datang sebagaimana angka kasus positif Virus Corona di California naik dan setelah satu kematian resmi akibat COVID-19," tulis pemerintah California dalam situs resmi mereka.

Jajaran pemerintah di tiap level juga diperintahkan untuk membantu meredam penyebara virus ini. Gubernur Newsom menyebut langkah ini bisa membantu masyarakat lebih siap.

"Proklasi darurat ini akan membantu negara bagian untuk lebih mempersiapkan masyarakat dan sistem layanan kesehatan apabila virus ini menyebar lebih luas," kata Gubernur Newsom.

Dengan adanya deklarasi Virus Darurat ini, pemerintah California membuat aturan perlindungan konsumen dari permainan harga, mengizinkan petugas kesehatan dari luar negara bagian untuk datang membantu, dan memberikan fleksibilitas bagi fasilitas kesehatan untuk mengakomodasi pasien.

Sehari sebelumnya, Gubernur Newsom mengedarkan 21 juta masker N95 untuk meredam Virus Corona. Pemerintah California menegaskan masker itu bukan untuk orang-orang yang masih sehat.

The Hollywood Reporter melaporkan ada 53 kasus Virus Corona di California. Pasien lansia yang meninggal itu juga punya kondisi kesehatan lain (underlying health conditions).