Liputan6.com, Jakarta Seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Royal Berkshire di Reading, London, meninggal dunia, setelah diyakini telah tertular virus Corona. Ini adalah kasus kematian pertama virus Corona dari jumlah total 115 kasus di Inggris.
Petugas di rumah sakit mengkonfirmasi seorang pasien yang diketahui telah lanjut usia di Inggris yang dites positif COVID-19 telah meninggal.
Baca Juga
Dilansir AFP, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyatakan simpatinya untuk keluarga korban yang meninggal. Dia mengatakan Inggris masih berusaha menahan penyebaran virus Corona di negaranya.
Advertisement
Pemerintah, menurut Johnson, sebenarnya telah menyiapkan langkah-langkah supaya virus Corona tidak menyebar semakin luas.
Pulang dari Italia
Sebelumnya, seorang pria berusia 38 tahun di Afrika Selatan tertular virus Corona setelah melakukan perjalanan dari Italia. Pria tersebut bersama istrinya merupakan bagian dari rombongan 10 orang yang kembali ke Afrika Selatan pada 1 Maret 2020.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize, seperti dilansir AFP, Jumat (6/3/2020), menjelaskan kasus itu terdeteksi di provinsi timur Kwa-Zulu Natal, Afrika Selatan. Virus Corona terdeteksi dua hari setelah kedatangan pria tersebut ke Afrika Selatan.
Zweli mengatakan setibanya di Afrika Selatan, dua hari kemudian pria itu berkonsultasi dengan dokter umum swasta dengan keluhan demam, sakit kepala, sakit tenggorokan dan batuk. Akhirnya, pria itu dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, meminta warga Afrika Selatan untuk tidak panik. Menurutnya, pemerintah akan menangani masalah itu dengan serius.
Advertisement
Di Argentina
Sebelumnya, Otoritas Argentina mengonfirmasi kasus pertama Virus Corona COVID-19. Pasien merupakan seorang pria (43) yang pada Minggu 1 Maret kembali ke Buenos Aires usai mengunjungi Italia.
"Pria itu sempat berada di beberapa lokasi di Eropa, tetapi terutama di Italia, di wilayah utara," kata Menteri Kesehatan Argentina Gines Gonzalez dalam konferensi persnya, seperti dilansir Xinhua, Rabu (4/3/2020).