Sukses

PM Israel Minta Oposisi Bersatu Lawan Virus Corona COVID-19

Israel cukup terlindungi dari wabah Virus Corona COVID-19, meskipun sejauh ini telah menemukan 100 kasus.

Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan pembentukan sebuah pemerintahan darurat guna menghadapi krisis Virus Corona.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (14/3/2020) Ia menawarkan sebuah jalan keluar dari kemacetan yang telah melumpuhkan sistem politik sepanjang tahun lalu.

Netanyahu menawarkan hal itu dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi.

Kata Netanyahu, virus itu tidak membedakan antara Yahudi dan non-Yahudi, atau antara politik kiri dan kanan.

"Saya serukan pembentukan ini sekarang, malahan malam ini, dari sebuah pemerintahan darurat nasional," katanya.

"Ini merupakan pemerintahan darurat untuk kurun terbatas. Bersama-sama, kita akan berjuang untuk menyelamatkan nyawa warga," ditambahkannya. Netanyahu menegaskanpolitik harus dikesampingkan dulu.

Pesaing utamanya, mantan panglima militer Benny Gantz, mengatakan, dia siap untuk membahas kemungkinan pemerintahan persatuan nasional, dan partainya akan melakukan "segala-galanya dalam batas kekuasaan kami untuk mengupayakan langkah maju."

Bahasa bersahabat dari kedua belah pihak ini menandai perubahan tajam setelah berbulan-bulan pertikaian sengit dan retorika bermusuhan di tengah-tengah pemilihan yang hasilnya tidak pasti awal bulan ini.

Israel cukup terlindungi dari wabah virus corona, meskipun sejauh ini telah menemukan 100 kasus. Namun angka ini mulai naik lagi dalam hari-hari terakhir.

 

2 dari 2 halaman

Israel Cegah Virus Corona

Pemerintah Israel menetapkan aturan baru untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, setiap orang yang tiba di Israel harus melakukan karantina sendiri selama 14 hari untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

"Semua yang datang ke Israel dari luar negeri akan ditempatkan dalam isolasi," katanya dalam video yang di-posting di Twitter.

Dikutip dari BBC, Menteri Dalam Negeri Israel Aryeh Deri mengatakan aturan itu akan segera berlaku untuk semua warga Israel yang kembali ke negara itu.

Sedangkan bagi warga asing, aturan itu akan mulai pada Kamis, 12 Maret, ia menambahkan.

Langkah ini mengartikan bahwa kedatangan warga asing harus membuktikan mereka memiliki akomodasi yang memadai untuk dikarantina selama mereka tinggal di Israel.

"Setelah satu hari diskusi yang kompleks, kami membuat keputusan: setiap orang yang datang ke Israel dari luar negeri akan memasuki isolasi 14 hari," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat--dan kesehatan masyarakat mendahului segalanya."

Dia menambahkan bahwa putusan itu akan berlaku selama dua pekan.

Video Terkini