Sukses

Seperti Jokowi, PM Prancis Minta Penduduknya Tetap di Rumah Mencegah COVID-19

Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe mengaku tidak memiliki pilihan lain untuk mencegah Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Paris- Kasus positif Virus Corona COVID-19 di Prancis mencapai 4.500. Untuk menekan jumlah kasus baru, pemerintah Prancis mengumumkan akan menutup toko-toko, restoran, dan fasilitas hiburan mulai Minggu (15/3/2020), serta meminta 67 juta penduduknya untuk tetap berada di rumah.

Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe mengatakan, "Pemerintah tidak memiliki pilihan lain," usai otoritas kesehatan masyarakat mengatakan 91 orang meninggal di Prancis karena Virus Corona COVID-19.

Edouard juga mengatakan, "Saya telah memutuskan untuk menutup semua lokasi yang tidak dibutuhkan atau mendesak, terutama kafe, restoran, bioskop, klub malam, dan toko," katanya, lalu menambahkan, "kita harus benar-benar membatasi gerakan kita."

Pengecualian penutupan dilaporkan hanya berlaku untuk toko makanan, apotek, pom bensin dan penjual tembakau, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Pemilihan Umum Lokal Tetap Berlangsung

Namun, pemilihan umum lokal yang dijadwalkan pada hari Minggu, 15 Maret 2020 akan berlangsung di bawah kondisi sanitasi yang ketat, kata PM Edouard Philippe .

Pemerintah terdesak menerapkan penutupan ini dengan banyaknya warga yang masih berlalu lalang di jalan-jalan, kata PM Edouard Philippe, dengan langkah – langkah baru yang sudah diumumkan namun masih tidak cukup diterapkan, yang diantaranya termasuk menjaga jarak antara satu sama lain.

3 dari 3 halaman

Kebijakan Jokowi

Pemerintah terus berupaya mengambil langkah-langkah menekan sebaran virus Corona atau Covid-19. Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan bagi masyarakat untuk bekerja di rumah.

"Untuk mengatasi penyebaran Covid-19 membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiwsa, sebagian ASN bisa kerja dari rumah dengan online dengan mengutamakan pelayanan prima dari masyakarat," kata Jokowi di Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Selain itu, segala kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat banyak diminta untuk ditunda.

"Menunda kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak orang dan meningkatkan pelayanan pengetesan Covid-19 dan meningkatkan pengobatan dengan menggunakan RSUD dan RS swasta serta lembaga riset dan pendidikan tinggi yang direkomendasikan kementerian kesehatan," ujar Jokowi.

Presiden meminta seluruh rakyat Indonesia tetap tenang dan tidak panik serta tetap produktif.

"Saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah inilah saatnya bekerja bersama-sama saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong, kita ingin ini menjadi gerakan masyrakat agar masalah Covid-19 ini tertangani dengan maksimal," tegas Jokowi