Sukses

Kolumbia Usir 4 WN Eropa yang Tolak Isolasi Diri Terkait Virus Corona COVID-19

Kasus positif Virus Corona COVID-19 di Kolumbia tercatat sebanyak 22 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Virus Corona COVID-19 di Kolumbia tercatat sebanyak 22 orang. Pemerintah Kolumbia pun menutup perbatasan dengan Venezuela untuk mencegah bertambahnya kasus Viru Corona jenis baru itu.

Bebera jam setelah menutup perbatasan, otoritas Kolombia mengusir 4 warga negara Eropa lantaran melanggar protokol karantina yang bertujuan menghentikan penyebaran Virus Corona, seperti dikutip dari Antara, Senin (16/3/2020).

Dua pria dan dua wanita asal Prancis dan Spanyol itu akan dideportasi setelah menolak instruksi wajib untuk mengisolasi diri sendiri dan meninggalkan hotel mereka, dengan mengabaikan peringatan dari staf, menurut badan imigrasi.

Kolombia sejauh ini melaporkan 22 kasus Virus Corona COVID-19 dan menyatakan darurat kesehatan untuk mengatasi penyakit tersebut. Langkah yang diberlakukan mencakup penundaan pertemuan yang melibatkan lebih dari 500 orang serta melarang masuk kapal pesiar di pelabuhan mereka.

 

2 dari 2 halaman

Keputusan Presiden

Presiden Ivan Duque memutuskan Kolombia akan menutup perbatasannya dengan Venezuela mulai Sabtu 14 Maret pagi. Sementara itu, kedatangan yang bukan penduduk atau warga negara dan telah tinggal di Eropa atau Asia selama dua pekan terakhir tidak akan diizinkan masuk mulai Senin 16 Maret.

Keputusan penutupan perbatasan dikritik Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez, yang mengatakan bahwa seluruh kedatangan dari Eropa menuju Venezuela pada Maret wajib menjalani karantina selama 14 hari.

Kolombia sebelumnya meminta wisatawan dari Prancis, Spanyol, Italia dan China mengisolasi diri mereka selama dua pekan setibanya di negara tersebut.