Sukses

Virus Corona Jadi Pandemi, Rusia Tunda Layanan Kereta dengan 3 Negara

Rusia akan menangguhkan hubungan kereta api internasional dengan 3 negara tetangga akibat pandemi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Moscow - Otoritas dan perusahaan perkeretaapian Rusia, Russian Railways, akan menangguhkan hubungan kereta api internasional dengan negara tetangga. Hal itu dilakukan untuk mengekang penyebaran Virus Corona COVID-19.

Layanan sepur Rusia dari dan ke Ukraina, Moldova dan Latvia akan ditunda mulai 17 Maret 2020 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, bunyi pengumuman pada 15 Maret 2020, seperti dikutip dari Xinhua, Senin (16/3/2020).

Keputusan itu dibuat setelah tiga negara Eropa mengumumkan penutupan lalu lintas kereta api, kata perusahaan mengatakan dalam dua pernyataan terpisah.

Penumpang yang terlanjur memesan tiket perjalanan bisa mendapatkan pengembalian uang di kantor layanan terdekat.

Rusia telah mengurangi banyak penerbangan ke negara-negara Eropa di tengah wabah virus corona.

Sebanyak 59 kasus infeksi virus corona telah dikonfirmasi sejauh ini di Rusia.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Rusia Meneliti Obat untuk Infeksi Virus Corona

Rusia dikabarkan tengah meneliti obat untuk infeksi Virus Corona.

Upaya yang dilakukan Rusia tak sendiri. Mereka berkolaborasi dengan China. Para ahli China dan Rusia melaporkan kemajuan dalam pengembangan obat-obatan dan vaksin untuk Virus Corona COVID-19, yang terus berdampak pada China dan dunia.

Zhang Hanhui, Duta Besar China untuk Rusia, mengatakan Moskow mengirim tim ahli ke China pada awal bulan Maret untuk bekerja sama dengan rekan-rekan mereka di Tiongkok mengembangkan obat-obatan untuk virus tersebut. Pekerjaan itu dikatakan "membuat kemajuan awal".

Sementara itu, para peneliti di China masih berupaya menemukan obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi Virus Corona jenis baru bernama COVID-19. Sejumlah obat antivirus kini sudah digunakan dalam uji klinis terhadap penyakit akibat Virus Corona.

Beberapa obat yang diuji sebagai anti-Virus Corona telah menunjukkan efektivitas yang cukup baik.

Menurut Direktur Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China, Zhang Xinmin, para peneliti mempersempit fokus mereka pada beberapa obat yang sudah tersedia, termasuk Chloroquine Phosphate, Favipiravir dan Remdesivir, usai melakukan beberapa tahap penyaringan.

"Para peneliti memeriksa lebih dari 70.000 obat atau senyawa melalui simulasi komputer dan uji aktivitas enzim in vitro, lalu memilih 5.000 kandidat obat yang berpotensi efektif," ujarnya.

Zhang menyatakan, obat-obat itu kemudian diuji pada tingkat sel terhadap infeksi Virus Corona dan sekitar 100 obat terpilih untuk menjalani eksperimen lanjutan, yang membantu menentukan beberapa obat terakhir untuk uji klinis.