Sukses

Donald Trump Minta Masyarakat Tak Timbun Bahan Pokok karena Virus Corona

Donald Trump minta masyarakat tenang di tengah Virus Corona.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengimbau masyarakat tidak perlu menimbun persediaan bahan pokok saat ada Virus Corona COVID-19. Ia menjamin persediaan tidak akan habis, sehingga masyarakat bisa tenang.

Dilansir AP, Senin (16/3/2020), Trump mengatakan, tidak ada kekosongan persediaan. Namun masalahnya, orang-orang membeli tiga sampai lima kali lipat lebih banyak dari biasanya.

"Kalian tidak perlu banyak memborong," ujar Trump. "Tak seorang pun di negara ini yang harus menimbun persediaan barang esensial," lanjut Trump.

Presiden Trump juga sudah menelepon para pengusaha ritel dan industri makanan untuk membahas isu persediaan. Beberapa perusahaan yang diajak bicara adalah Walmart, Target, General Mills, Costco, dan Whole Foods.

Sektor pengusaha telah menerapkan aturan-aturan baru, seperti pembatasan pembelian produk seperti pembersih tangan, serta meningkatkan layanan kebersihan. Virus Corona juga membuat toko ritel mengubah jadwal mereka agar buka lebih pagi dan tutup lebih malam.

Presiden Trump berkata perusahaan bisa membantu masyarakat Amerika merasa tenang dan aman jika stok persediaan terjamin. Sektor industri makanan pun memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan pemerintah.

"Kami berdiri bersama Presiden, Wakil Presiden, dan pemerintah sebagaimana kami bekerja, melayani, dan menyediakan makanan kepada negara. Kami tahan banting. Industri kami bekerja 24 jam sehari untuk menyediakan dan menyetok ulang sekaligus memastikan kebersihan toko dan fasilitas kami," ujar Leslie Sarasin, presiden dari Food Marketing Institute.

Akibat Virus Corona, masyarakat di berbagai negara terpantau memborong barang-barang persediaan. Di negara Barat, barang yang langka adalah pembersih tangan dan tisu toilet yang diperebutkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Wali Kota New York City Umumkan Penutupan Sekolah

Wali Kota New York City Bill de Blasio pada Minggu, 15 Maret 2020 mengumumkan penutupan sekolah dan aktivitas belajar. Hal ini dilakukan sebagai langkah yang bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi Virus Corona.

"Dengan menyesal saya mengumumkan bahwa mulai besok sekolah-sekolah umum akan kami tutup," de Blasio mengatakan pada konferensi pers, demikian dikutip dari laman Channel News Asia. 

Sebenarnya, Wali Kota New York City menentang penutupan, takut dampak pada ekonomi dan layanan publik menjadi terbengkalai.

Namun, tekanan pada wali kota terus meningkat, datang dari orangtua, pendidik, dan pejabat rumah sakit setempat.

Jumlah kasus Virus Corona yang dikonfirmasi di kota berpenduduk 8,5 juta ini terus meningkat, melewati 300 orang pada hari Minggu kemarin.

Gubernur New York Andrew Cuomo menganjurkan penutupan sekolah. Setelah pengumuman de Blasio, gubernur membenarkan langkah tersebut dengan mengatakan akan "mengurangi kepadatan dan mengurangi penyebaran".

Dia juga mendesak kota untuk segera melembagakan strategi untuk berurusan dengan dampak besar dari penutupan sekolah akibat penyebaran Virus Corona.

"NYC harus memiliki rencana dalam 24 jam ke depan untuk keperluan anak dan siswa," kata Cuomo di Twitter.

Federasi Serikat Guru (UFT) menuduh de Blasio "sembarangan" membahayakan kesehatan siswa, keluarga mereka, dan staf sekolah dengan tidak menutup sekolah.