Liputan6.com, California - Gubernur negara bagian California, Amerika Serikat, mengatakan lebih dari 60 ribu orang yang tidak memiliki tempat tinggal (homeless) berpotensi terpapar Virus Corona COVID-19.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (19/3/2020), jumlah rumah sakit untuk mereka yang terinfeksi penyakit seperti flu hanya tersedia 20 persen, sehingga sulit bagi semua orang secara bersamaan dirawat.
Advertisement
Baca Juga
"Selama periode delapan minggu ke depan kami berupaya agar tidak ada homeless yang terpapar COVID-19," ujar Gubernur Gavin Newsom.
"Jumlah homeless di California mencapai 108 ribu orang. Jika 56 persennya terpapar COVID-19, maka kemungkinan ada 60 orang yang terinfeksi," katanya.
California merupakan salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang terpapar Virus Corona baru tersebut.
Hingga kini, ada 598 kasus yang dilaporkan. Hal ini meningkat 21 persen dari hari sebelumnya. Kini, sudah ada 17 kematian yang dilaporkan oleh otoritas California.
Beberapa upaya pencegahan telah dilakukan. Gubernur California mengatakan pihaknya telah mengeluarkan perintah eksekutif yang mengizinkan distribusi US$ 100 juta ke kota-kota dan distrik di California sebagai upaya pencegahan COVID-19 bagi para tunawisma.
Kasus Virus Corona COVID-19 di New York
Sementara itu, negara bagian New York mengambil langkah lain.
Wali Kota New York City Bill de Blasio pada Minggu, 15 Maret 2020 mengumumkan penutupan sekolah dan aktivitas belajar. Hal ini dilakukan sebagai langkah yang bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi Virus Corona COVID-19.
"Dengan menyesal saya mengumumkan bahwa mulai besok sekolah-sekolah umum akan kami tutup," de Blasio mengatakan pada konferensi pers, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin 16Â Maret 2020.
Sebenarnya, Wali Kota New York City menentang penutupan, takut dampak pada ekonomi dan layanan publik menjadi terbengkalai.
Namun, tekanan pada wali kota terus meningkat, datang dari orangtua, pendidik, dan pejabat rumah sakit setempat.
Jumlah kasus Virus Corona COVID-19 yang dikonfirmasi di kota berpenduduk 8,5 juta ini terus meningkat, melewati 300 orang pada hari Minggu kemarin.
Advertisement