Liputan6.com, Jakarta - Afrika harus "bersiap menghadapi yang terburuk" ketika Virus Corona COVID-19 mulai menyebar secara lokal, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Rabu 18 Maret 2020.
Afrika Selatan menjadi fokus perhatian baru di benua itu dengan kasus-kasus meningkat hampir dua kali lipat menjadi 116 dari dua hari sebelumnya.
Para pakar kesehatan telah memperingatkan fasilitas di negara terkaya Afrika pun bisa kewalahan oleh penyebaran Virus Corona COVID-19, meski pandemi ini masih baru di benua Afrika.
Advertisement
"Saya pikir Afrika harus sadar. Benua saya harus bangun,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang berasal dari Ethiopia, seperti dilaporkan kantor berita Associated Press, seperti dilansir dari VOA Indonesia, Kamis (19/3/2020).
Para ahli mengatakan Kepadatan di daerah miskin bisa menyebabkan perebakan wabah lebih cepat. Banyak warga Afrika Selatan yang masih menggunakan kereta komuter dan taksi. Namun, ziarah tahunan Gereja Kristen Zion, yang diikuti sekitar 3 juta orang, dibatalkan.
Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan WHO sedang meneliti lima studi untuk menentukan perawatan apa yang paling baik untuk mengurangi angka kematian dan penyakit parah akibat COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Musuh Kemanusiaan
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut Virus Corona COVID-19 sebagai "musuh terhadap kemanusiaan". Alasannya, karena jumlah orang yang terinfeksi pandemi itu melonjak hingga 200.000.
Kematian di seluruh dunia saat ini mencapai 8.000. Lebih banyak kematian sekarang tercatat di Eropa, pusat pandemi COVID-19, daripada di Asia sejak wabah pertama kali muncul di China pada Desember 2019.
"Virus Corona ini memberi kita ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Tedros dalam konferensi pers virtual, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (19/3/2020).
Dia menekankan perlunya negara-negara di mana saja, "bersatu melawan musuh bersama: musuh melawan kemanusiaan."
Advertisement