Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran Virus Corona (COVID-19) membuat pemerintah berbagai negara melarang warganya berkumpul di keramaian. Sebab virus tersebut mudah menyebar lewat kontak fisik dekat, seperti saat bersin atau batuk.
Akibatnya, kegiatan ibadah turut terganggu. Umat Muslim terutama harus meningkatkan kewaspadaan karena harus saling berdekatan ketika salat berjemaah.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai antisipasi, negara-negara Muslim mengambil kebijakan agar menghentikan salat Jumat untuk sementara hingga Virus Corona COVID-19 reda.
Kebijakan itu berdasarkan fatwa bahwa salat berjemaah boleh dihentikan karena ada wabah yang menyebar. Masjid-masjid di Indonesia pun mulai menunda pelaksanaan salat Jumat.
Berikut tujuh negara yang untuk sementara menghentikan salat Jumat untuk meredam penyebaran Virus Corona COVID-19:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Turki: Ganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur
Pemerintah Turki pada awal pekan ini menginstruksikan agar masjid-masjid menghentikan kegiatan salat berjemaah.
Kegiatan salat Jumat otomatis juga berhenti sementara. Otoritas agama Turki berkata salat Jumat bisa diganti salat Zuhur.
"Pada proses ini, maka cukup melakukan salat Zuhur ketimbang salat Jumat," ujar Ali Erbas, kepala Direktorat Bidang Agama Turki, seperti dikutip kantor berita Anadolu.
Namun, masjid di Turki tetap buka bagi yang ingin salat secara individual.
Advertisement
2. Arab Saudi: Salat Jumat hingga Salat Jenazah Terkena Dampak
Semua masjid di Kerajaan Arab Saudi menunda kegiatan salat berjemaah. Pemerintah Arab Saudi meminta agar masyarakat salat di rumah dulu untuk sementara.
Awalnya, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tidak termasuk aturan ini. Namun belakangan, kegiatan ibadah di dua lokasi itu turut dibatasi.
Salat Jumat hingga salat jenazah di masjid tidak boleh diadakan dulu, demikian laporan Arab News.
Azan di Arab Saudi juga dimodifikasi sehingga panggilan "mari menunaikan salat" diganti menjadi "salat di rumah" atau "salat di tempatmu berada."
3. Mesir: Fatwa Al-Azhar
Otoritas Cendekiawan Senior Al-Azhar, yang dipimpin Azhar Grand Sheikh Ahmed Al-Tayeb, telah mengizinkan penangguhan salat Jumat dan salat berjemaah sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan terhadap Virus Corona COVID-19.
Prioritas utama Syariah Islam, katanya, adalah untuk melindungi orang dan menjaga kesehatan mereka. Demikian seperti melansir dary Egypt Independent.
"Karena tanggung jawabnya, Otoritas Cendekia Senior memberi tahu para pejabat di seluruh dunia, bahwa diperbolehkan untuk menunda salat Jumat dan salat berjamaah di semua negara karena takut menyebarkan virus," kata pernyataan itu.
Advertisement
4. Singapura: Belajar dari Kasus Malaysia
Singapura menghentikan kegiatan di masjid setidaknya hingga 26 Maret mendatang. Otoritas agama di Singapura mengatakan hal ini boleh dilakukan meningat adanya wabah.
Majelis Agama Islam Singapura berkata pemerintah setempat belajar dari kasus penyebaran Virus Corona di acara tabligh akbar Malaysia yang menularkan virus ke ratusan orang.
Kementerian Kesehatan Singapura pun merekomendasikan agar masjid tutup dulu. Azan di Singapura turut diubah agar masyarakat salat di rumah saja.
5. Uni Emirat Arab: Salat Berjemaah Libur Sebulan
Uni Emirat Arab menyetop pelaksanaan salat berjemaah dan salat Jumat selama satu bulan demi mencegah penyebaran Virus Corona. Azan negara ini juga berganti agar masyarakat beribada di rumah.
Diaporan Gulf News, Otoritas agama UEA turut meminta agar salat Jumat diganti salat zuhur dulu karena Virus Corona sudah termasuk epidemi.
"Umat Muslim boleh beribadah di rumah di kala epidemi, perang, dan krisis kemanusiaan, begitu pula ketika mereka takut nyawa mereka terancam," ujar Dr. Ali Ahmad Masha'el, Grand Mufti di UEA.
Advertisement
6. Kuwait: Sempat Viral
Azan di Kuwait sempat viral saat muadzin menyerukan agar umat muslim salat di rumah saja. Hayya ala Al salah berganti menjadi Al Salatu Fi Buyutikum.
Menurut laporan Gulf News, masjid masih bisa terus mengumandangkan azan, tetapi ibadah mesti dilakukan dari rumah. Semua kegiatan salat berjemaah dan salat Jumat dihentikan sementara demi mengendalikan Virus Corona.
7. Iran: Salat Jumat Ditunda Sejak Bulan Lalu
Iran memiliki jumlah kematian akibat Virus Corona yang tertinggi di Timur Tengah. Pembatalan salat Jumat pun terjadi sejak Februari lalu, demikian laporan Middle East Monitor.
Ulama syiah Ayatollah Ali al-Sistani juga meminta agar masyarakat patuh pada aturan itu agar Virus Corona tak meluas.Â
"Perkumpulan-perkumpulan dilarang untuk membatasi penyebaran Virus Corona, itu harus didengar dan dipatuhi secara serius," ujarnya seperti dikutip Anadolu.
Selain itu, Iram juga sedang kesulitan melawan Virus Corona akibat terkekang sanksi ekonomi dari AS. Hingga hari ini, jumlah pasien meninggal di Iran mencapai 1.284 pasien dan 5.979 sembuh.
Advertisement