Liputan6.com, Washington D.C. - Seorang pegawai Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang bekerja di Washington, D.C. dilaporkan positif mengidap Virus Corona (COVID-19). Gedung area kantor tempat pegawai itu bekerja diputuskan untuk tutup sementara.
Dilansir CNN, Jumat (20/3/2020), kabar ini diumumkan langsung oleh pejabat tinggi Kemlu AS pada sebuah email. Pegawai itu tidak bekerja di gedung utama Kemlu AS.
Advertisement
Baca Juga
"Hari ini, kami mengetahui adanya kasus pertana dari seseorang yang bekerja di gedung domestik di Washington D.C.," tulis email yang dikirim Under Secretary bidang Manajemen Brian Bulatao.
Penutupan gedung itu akan bersifat sementara untuk proses disinfeksi agar kembali aman untuk bekerja. Bulatao menjelaskan kasus ini adalah yang pertama di Kemlu AS di Washington, D.C.
Kemlu AS memberitahu CNN bahwa pegawai yang kena Virus Corona itu bekerja di departemen Fasilitas Domestik. Staf yang bekerja di area terdampak telah diajak berkoordinasi dengan otoritas kesehatan AS.
Sebelumnya, Menlu AS Mike Pompeo mengungkap sudah ada pegawai kementeriannya yang terkena Virus Corona. Ia tak spesifik menyebut jumlahnya, namun tidak lebih dari lima orang.
"Kami memiliki beberapa pegawai, kamu bisa menghitung jumlahnya dengan satu tangan, yang sudah dites positif" kata Pompeo yang berkata telah menangani pegawai-pegawai itu sesuai standar kesehatan yang berlaku.
Kemlu AS juga telah meminta agar warga AS yang berada di luar negeri untuk segera kembali ke AS. Bila tidak, maka risikonya mereka terancam tak bisa kembali apabila penerbangan domestik tidak tersedia.
Jumlah Virus Corona di AS sedang melonjak dan negara bagian California sudah menerapkan lockdown. Pemerintah AS tengah menerapkan rencana untuk bertahan dari epidemi ini hingga 18 bulan ke depan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
California Lockdown
Pemerintah California secara resmi menerapkan lockdown akibat Virus Corona COVID-19 (COVID-19) Masyarakat diperintahkan tetap di rumah kecuali ada keperluan esensial, alhasil hampir 39,9 juta orang penduduk California terdampak.
Aturan ini ditetapkan pada Kamis, 19 Maret 2020, waktu setempat. Namun, pegawai yang bekerja di tempat-tempat seperti supermarket, toko obat, pom bensin, layanan laundry, kepolisian, dan bank masih boleh bekerja.
Tujuan lockdown ini adalah menurunkan kurva penularan Virus Corona COVID-19. California adalah salah satu daerah yang terdampak paling parah di Amerika Serikat dengan lebih dari seribu pasien.
"CA (California) mengeluarkan perintah wajib satu negara bagian agar tetap di rumah. Mereka yang bekerja di sektor-sektor kritis harus tetap bekerja. Tempat belanja, toko obat, bank, dan sektor lainnya akan tetap buka," ujar Gubernur Newsom via Twitter.
Berdasarkan perintah resmi di situs pemerintah, masyarakat boleh keluar rumah jika melakukan kegiatan penting, seperti membeli makanan dan obat. Bila keluar rumah, mereka harus melakukan social distancing.
"Masyarakat California harus memiliki akses ke hal-hal pokok seperti makanan, obat, dan layanan kesehatan. Ketika masyarakat meninggalkan rumah atau tempat tinggal mereka untuk mendapatkan atau melaksanakan kegiatan di atas, atau memfasilitasi aktivitas-aktivitas penting tersebut, mereka harus menerapkan social distancing sepanjang waktu," jelas pemerintah California pada situs resminya.
Tempat-tempat yang wajib tutup di California adalah restoran, bioskop, tempat hiburan, gym, dan acara-acara publik dibatalkan.
Pemerintah California tidak menjelaskan kapan lockdown ini akan berhenti.
Advertisement