Sukses

Menteri AS Puji Petani dan Pegawai yang Bekerja Saat Pandemi Corona COVID-19

Mentan AS memberi apresiasi ke mereka yang bekerja di industri makanan yang turut berjuang di tengah epidemi Corona COVID-19.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Selama ini dokter memang terdepan melawan Virus Corona (COVID-19), tetapi Menteri Pertanian Amerika Serikat Sonny Perdue berkata ada pahlawan lain yang melawan virus ini, yakni pekerja di industri makanan. Terbukti, mereka tetap harus bekerja meski ada lockdown.

Mentan AS pun memberi pujian kepada mereka semua. Sejauh ini, Perdue menilai para petani hingga pekerja di supermarket tidak mendapat apresiasi yang sesuai meski menyajikan makanan bagi rakyat.

"Kepada kalian yang bekerja menyetok rak-rak makanan, orang-orang yang mengemudikan truk untuk mengantar makanan itu kepada kita, orang-orang yang memproses makanan, dan orang-orang yang memproduksi makanan, dan kepada semua vendor yang menyuplai petani kami untuk menghasilkan makanan, baik itu dengan pupuk atau pangan atau bibit atau input lainnya: Saya sangat berterima kasih atas apa yang kalian kerjakan," ujar Mentan AS lewat video Twitter, Sabtu (21/3/2020).

Menteri Perdue menyebut tak semua orang bisa bekerja dari rumah. Di berbagai negara, pegawai tempat penjual makanan tetap harus buka meski pegawai di banyak sektor lain boleh bekerja di rumah.

Para pekerja supermarket pun tetap harus meladeni banyak pembeli yang menyerbu supermarket ketika panic buying terjadi. Otomatis para pegawai juga mengalami risiko, sebab COVID-19 bisa tertular lewat jarak dekat.

"Kalian memiliki pekerjaan yang tak bisa dilakukan dari jauh, dan kami tahu itu. Kami punya petugas Inspeksi Keamanan Makanan di garis depan yang bekerja sepanjang waktu untuk memastikan makanan aman seperti biasanya. Tetapi kalian adalah pahlawan sejati dalam usaha ini," ujar Mentan AS.

Ia pun memberi semangat kepada pekerja di rantai distribusi makanan Amerika Serikat, baik itu mereka yang mengemas makanan hingga kasir. Menteri Perdue berkata rakyat AS mengandalkan para pekerja itu.

"Saya hanya ingin berterima kasih dari lubuk hati saya karena kalian tetap bekerja sepanjang waktu. Kalian tahu bahwa Amerika mengandalkan kalian jika kita ingin mendapatkan makanan untuk memberi makan keluarga kita, kalian lah yang membuat hal itu dapat terjadi," ucap Perdue.

Saat ini, negara bagian California dan New York melakukan kebijakan lockdown melawan COVID-19. Berbagai bisnis tidak boleh buka, namun bisnis seperti tempat belanja makanan, bank, dan laundry masih buka karena dianggap esensial.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

New York Lockdown

Gubernur New York, Andrew Cuomo, resmi memerintahkan lockdown di daerahnya. Semua bisnis-bisnis lokal yang tidak esensial diminta tutup sementara bila tak ingin kena denda.

Kebijakan ini dimulai pada Minggu, 22 Maret 2020, pada pukul 20.00. Aparat keamanan juga sudah disiapkan untuk menjaga ketertiban.

Kasus Virus Corona (COVID-19) di New York telah mencapai lebih dari lima ribu orang, dan 242 orang meninggal dunia. Tak pelak ini berdampak pada New York City yang merupakan sentra keuangan dan seni di Amerika Serikat.

"Saya ingin mengatakan ke rakyat New York (bahwa) saya melakukan segalanya yang kami mampu," ujar Gubernur Cuomo seperti dikutip New York Post. "Dan jika segala yang kami lakukan menyelamatkan satu nyata, saya akan senang," ucapnya.

Efek lockdown di New York berupa perintah agar pegawai pemerintah dan pegawai swasta yang tidak esensial agar bekerja dari rumah saja. Kegiatan luar ruangan, seperti olahraga tim, juga dilarang.

Bisnis-bisnis yang tidak esensial wajib ditutup. Apabila bisnis itu tetap buka atau menyuruh pegawai bekerja saat lockdown, maka akan kena denda dari pemerintah.

Ada bisnis yang masih harus buka, yakni tempat belanja, toko obat, tempat laundry, dan pom bensin. Restoran yang memberi layanan take-out dan delivery masih boleh buka.

Layanan transportasi seperti subway masih boleh buka.

Gubernur Cuomo berjanji tetap menjaga hak para masyarakatnya, namun mereka harus ingat bahwa situasi sudah serius. Sebelumnya, negara bagian California turut menerapkan lockdown akibat COVID-19.

Presiden AS Donald Trump mendukung langkah lockdown yang diambil dua negara bagian itu.

"Mereka mengambi langkah yang tegas dan saya mendukung mereka," ujar Trump di Gedung Putih.