Liputan6.com, Jakarta - Lewat akun Instagram @safetravel.kemlu, Kementerian Luar Negeri pada Minggu, 22 Maret kemarin mengupdate jumlah warga negara Indonesia yang positif Corona COVID-19 di luar negeri.
Baca Juga
Advertisement
Dalam keterangannya, ada sejumlah status yang dituliskan. Mulai dari stabil hingga sedang berada dalam penanganan khusus. Sesuai dengan data per tanggal tersebut, kasus COVID-19 yang dikonfirmasi sebanyak 54 kasus.
Kementerian Luar Negeri menyebut bahwa pihak berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan bagi WNI yang berada di luar negeri.
Berikut 9 negara tempat WNI yang berada di luar negeri terpapar Corona COVID-19, Liputan6.com rangkum, Senin (23/3/2020):
Â
1. Jepang
Status: 9 WNI (sembuh)
Jepang adalah salah satu negara di luar China yang memiliki kasus Corona COVID-19. Akibat penyebaran virus ini, pesta olahraga paling akbar di dunia yaitu Olimpiade 2020 yang rencananya diselenggarakan di Tokyo terancam ditunda.
Hari ini, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa jika kondisi sangat parah, maka Olimpiade 2020 bisa saja ditangguhkan.
Advertisement
2. Singapura
Status: 15 WNI (1 sembuh, 11 stabil, 2 penanganan khusus, 1 meninggal)
Singapura adalah negara di dunia yang menjadi salah satu pusat transit tersibuk di dunia. Salah satunya adalah aktivitas transit bagi penumpang yang menggunakan pesawat.
Oleh karenanya, Negeri Singa tersebut sangat rentan terhadap penyebaran virus yang ditularkan lewat aktivitas manusia. Singapura tidak memberlakukan sistem lockdown.
"Bentuk perlawanan kami terhadap COVID-19 adalah upaya nasional, yang dikoordinasi oleh Satuan Tugas Multi-Kementerian (MTF). MTF didirikan pada 22 Januari 2020, sebelum ditemukannya kasus infeksi (Virus Corona) pertama kami," kata Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Nayar dalam bincang media di kantor Kedutaan Besar Singapura di Indonesia, JL HR Rasuna Said Kuningan Jakarta.
"Ketika situasinya meningkat, kami segera melakukan tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko kasus penyebaran, mendeteksi kasus lebih awal, dan meminimalkan kemungkinan penyebaran virus di Singapura," tambah pernyataan pihak Singapura.
Pihak berwenang Singapura juga menekankan bahwa pencegahan adalah prioritas utama.
3. Taiwan
Status: 2 WNI (stabil)
Secara geografis, posisi Taiwan cukup dekat dengan Wuhan, lokasi yang dianggap sebagai pusat penyebaran Virus Corona pertama di dunia.
Namun, pemerintah di Taiwan bisa meredam virus tanpa melakukan lockdown.
Baru-baru ini, sebuah jurnal medis Amerika ternama, Journal of American Medical Association (JAMA), menerbitkan sebuah makalah yang menjelaskan hasil pencegahan epidemi Virus Corona di Taiwan, bertajuk "Response to COVID-19 in Taiwan--Big Data Analytics, New Technology, and Proactive Testing".
Artikel itu juga memuji Taiwan dalam mengintegrasi data asuransi kesehatan, departemen imigrasi, dan data bea cukai ke dalam analisis data besar, memungkinkan klinik dan rumah sakit dengan cepat memperoleh riwayat perjalanan pasien dari kartu asuransi kesehatan masyarakat untuk membantu dalam pencegahan epidemi.
Selain itu ada pula sistem karantina imigrasi elektronik Taiwan menggunakan teknologi baru seperti notifikasi online dan kode QR yang digunakan untuk membantu mengklasifikasikan risiko infeksi manusia. Lalu proses membersihkan area antrean penumpang di imigrasi dengan cepat.
Advertisement
4. Australia
Status: 2 WNI (Stabil)
Perdana Menteri Australia Scott Morrison memperingatkan bahwa negaranya mempertimbangkan menerapkan lockdown dalam upaya untuk menekan penyebaran Virus Corona Baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Langkah-langkah potensial datang setelah kerumunan besar berkumpul di pantai-pantai Sydney termasuk Bondi pada Sabtu 21 Maret 2020, yang mengundang cemooh publik tentang bagaimana masyarakat setempat meremehkan imbauan menjaga jarak sosial (social distancing).
Morrison mengatakan situasi di Pantai Bondi harus menjadi "peringatan untuk mengambil kebijakan ini dengan serius," demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (22/3/2020).
Dia juga mengumumkan stimulus paket keuangan untuk membantu perekonomian negara selama krisis.
5. Malaysia
Status: 12 WNI (stabil)
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin Keputusan itu diambil karena melonjaknya jumlah kasus Virus Corona COVID-19.
Dalam pidato pada Senin (16/3/2020) malam, Muhyiddin mengatakan, pemerintah akan menerapkan Perintah Kontrol Gerakan selama lockdown yang dimulai pada 18 Maret hingga 31 Maret, seperti dilansir SCMP.
Keputusan Muhyiddin seiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif Virus Corona di Malaysia yang mencapai 553. Jumlah itu merupakan kasus positif COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara.
Malaysia melaporkan 125 kasus baru pada Senin, 95 di antaranya terkait dengan acara tablig akbar yang diadakan pada Februari, menurut Kementerian Kesehatan, menyusul lonjakan 190 kasus selama akhir pekan.
Â
Advertisement
6. Arab Saudi
Status: 2 WNI (stabil)
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memerintahkan penerapan jam malam untuk membendung Virus Corona COVID-19. Jam malam akan dimulai pukul 19.00 hingga 06.00 dalam jangka waktu 21 hari.
Mengutip Al Arabiya, aturan baru itu efektif mulai Senin (23/3/2020) malam waktu setempat. Tujuannya untuk membatasi penyebaran Virus Corona COVID-19 di negara kerajaan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Saudi harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan jam malam, dan semua otoritas sipil dan militer harus bekerja sama sepenuhnya dengan kementerian dalam hal ini, menurut Saudi Press Agency (SPA).
Pihak berwenang mendesak warga untuk tinggal di rumah selama jam malam, dan tidak melakukan kegiatan di luar kecuali dalam kasus-kasus ekstrem pada periode tersebut maka larangan tersebut tidak berlaku.
Upaya itu untuk serta merta menjaga kesehatan masyarakat, salah satu tugas paling penting, dan tidak mengekspos diri mereka sendiri dan negara mereka berisiko pandemi Virus Corona COVID-19.
Â
7. Macau
Status: 1 WNI (stabil)
Casino Galaxy di Macau yang biasanya ramai dipenuhi orang-orang bermain judi, kini berubah bagaikan tempat mati. Tidak ada satu pun wajah manusia yang terlihat di dalam bangunan megah itu.
Macau, pusat perjudian terbesar di dunia dan dikenal dengan julukan Las Vegas di Asia, mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah meminta semua operator kasino untuk menunda operasi selama dua pekan untuk membantu mengurangi penyebaran Virus Corona baru. Demikian dilansir dari CNN.
Sebelum ditutup, semua orang mengenakan masker, termasuk bandar, pelayan, dan penjaga keamanan yang jumlahnya jauh melebihi jumlah pelanggan judi yang tersebar di meja blackjack dan roulette.
Untuk beberapa saat setelah masuk melalui pintu masuk kasino, para pengunjung diperiksa kondisi tubuhnya dengan kamera termal pada pengintai Virus Corona yang telah menewaskan ratusan orang di daratan China dan menginfeksi ribuan lainnya.
Tahun lalu, kota ini menerima hampir 40 juta pengunjung. Sekarang, jalan-jalan dan alun-alun yang dulu penuh dengan turis dari daratan China kosong. Saat ini yang terlihat hanya ambulans berkeliaran di kota, dioperasikan oleh pekerja darurat yang mengenakan setelan bahan berbahaya.
Â
Advertisement
8. India
Status: 10 WNI (stabil)
Lebih dari satu miliar orang di India telah diminta untuk mematuhi jam malam selama 14 jam untuk mencoba memerangi pandemi Virus Corona COVID-19.
Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan aturan jam malam ini pada minggu lalu. Ia mengatakan kepada warga bahwa itu akan menjadi ujian atau pun tolak ukur untuk menilai kemampuan wilayah untuk melawan Virus Corona baru.
Modi mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah dari pukul 07.00 (01:30 GMT) hingga pukul 21.00 pada hari Minggu 22 Maret 2020.
Â
9. Belanda
Status: 1 WNI (stabil)
Belanda menjadi salah satu negara Eropa yang ikut melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). Kebijakan ini berlaku sejak 16 Maret dan akan berlangsung hingga 6 April mendatang.
Dampak dari kebijakan ini adalah semua sekolah, bar, restoran, klub olahraga, klub malam harus tutup. Kafe ganja tidak luput dari aturan ini, alhasil para pecinta ganja rela mengantre untuk menyetok barang sebelum lockdown.
Masyarakat sudah menyetok makanan di supermarket. Barang yang dicari adalah pasta, nasi, buah, sayuran, dan perlengkapan toilet.
Asosiasi supermarket Belanda, CBL, menegaskan bahwa panic buying tidak perlu dilakukan, sebab stok sebetulnya masih banyak. Masyarakat diminta belanja normal saja.
"Kami memiliki stok yang cukup dan pusat distribusi dan 4.000 supermarket Belanda bekerja keras untuk menyediakan stok," ujar pihak CBL yang yakin kepanikan belanja akibat lockdown segera berakhir.
Advertisement