Liputan6.com, Punjab - Pihak berwenang India di Negara Bagian Punjab telah mengkarantina sekitar 40.000 warga dari 20 desa akibat penyebaran Virus Corona Baru yang dikaitkan hanya dengan satu orang.
Si 'penyebar super' (super spreader)Â itu, pria berusia 70 tahun, meninggal karena infeksi Virus Corona --fakta yang baru diketahui setelah kematiannya.
Pria itu, seorang penceramah, telah mengabaikan saran untuk karantina diri setelah kembali dari perjalanan ke Italia dan Jerman, kata para pejabat kepada BBC, dikutip pada Sabtu (28/3/2020).
Advertisement
India memiliki 640 kasus virus yang dikonfirmasi, dimana 30 di antaranya berada di Punjab.
Namun, para ahli khawatir bahwa jumlah sebenarnya dari kasus positif bisa jauh lebih tinggi. India memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia, meskipun upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas.
Ada kekhawatiran bahwa pandemi Virus Corona Baru di negara berpopulasi 1,3 miliar itu bisa menyebabkan bencana massif.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak video pilihan berikut:
Penyebar Super
Si pengkhotbah, yang diidentifikasi sebagai Baldev Singh, telah mengunjungi sebuah pertemuan besar untuk merayakan festival Sikh Hola Mohalla tak lama sebelum dia meninggal.
Festival yang digelar selama enam hari menarik pengunjung sekitar 10.000 orang per-harinya.
Seminggu setelah kematiannya, 19 kerabatnya dinyatakan positif.
"Sejauh ini, kami dapat melacak 550 orang yang melakukan kontak langsung dengannya dan jumlahnya terus bertambah. Kami telah menyegel 15 desa di sekitar daerah yang ia tinggali," kata seorang pejabat senior kepada BBC.
Lima desa lain di distrik yang berdekatan juga telah ditutup.
Ini bukan pertama kalinya bahwa paparan telah mengakibatkan karantina massal di India.
Di Bhilwara, sebuah kota tekstil di negara bagian utara Rajasthan, ada kekhawatiran bahwa sekelompok dokter yang terinfeksi oleh seorang pasien dapat menyebarkan penyakit ini ke ratusan orang.
Tujuh ribu orang di desa-desa tetangga kota berada di bawah karantina rumah.
India juga telah mendeklarasikan penutupan selama 21 hari, meskipun orang bebas untuk pergi membeli barang-barang penting seperti makanan dan obat-obatan.
Advertisement