Liputan6.com, Bandar Seri Begawan - Otoritas di Brunei Darussalam melaporkan kasus kematian pertama akibat Virus Corona COVID-19 pada Sabtu, 28 Maret 2020.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (28/3/2020) pasien diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia 64 tahun.
Mulanya, Brunei Darussalam telah melaporkan adanya 115 warga yang terpapar Corona COVID-19. Beberapa di antara mereka yang terpapar erat kaitannya dengan acara pertemuan keagamaan di Malaysia beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Pertemuan yang dihadiri sekitar 16.000 orang tersebut tak hanya dari Malaysia dan Brunei Darussalam saja.
Bahkan, ada warga negara Indonesia yang terlibat dalam acara keagamaan tersebut.
Namun, pria Brunei yang meninggal itu tidak menghadiri pertemuan tersebut, tetapi, memiliki sejarah perjalanan ke Malaysia dan Kamboja.
Otoritas di Brunei Darussalam mengatakan pada 15 Maret 2020 bahwa warganya dan penduduk asing dilarang meninggalkan negara tersebut karena Corona COVID-19.
Pandemi yang telah menganggu kelancaran dalam beraktivitas tak hanya dialami oleh Brunei Darussalam. Negara di Eropa dan seluruh dunia bahkan menerapkan sistem lockdown guna meredam penyebaran virus.
Amerika Serikat, dari data terbaru menunjukkan bahwa jumlah pasien yang terpapar Virus Corona menjadi yang terbanyak di dunia. Bahkan melebihi China.
Jumlah pasien terbanyak yang terpapar Corona COVID-19 ada di Amerika Serikat pada angka 104.205 sementara yang meinggal dunia sebanyak 1.701 orang.
Beda halnya dengan China. Virus Corona yang diyakini bermula dari negara tersebut menunjukan kemajuan yang cukup signifikan.
Dimana, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 74,971 dari 81,394 kasus yang dilaporkan.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak video pilihan berikut:
Italia Mencatat Rekor Kematian dalam Sehari
Italia mencatatkan rekor angka kematian Virus Corona COVID-19 pada Jumat kemarin. Seperti dilansir BBC, tercatat ada 969 orang tutup usia karena virus ganas ini.
Dengan angka ini, total ada 9.134 orang yang sudah meninggal karena Virus Corona di Italia. Kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) disinyalir menjadi penyebab utama.
Ketua WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus sudah mensinyalir dunia saat ini mengalami kekurangan yang kronis APD. Ini jadi ancaman serius bagi pasien atau orang yang terpapar Corona COVID-19.
Italia sudah menetapkan karantina wilayah sejak lama. Otoritas pun sudah mengisyaratkan karantina diperpanjang hingga 3 April atau lebih.
Kabar ini tentu cukup miris kalau mengingat tren jumlah pengidap Virus Corona di Italia justru sedang turun.
Advertisement