Liputan6.com, Chennai- Aksi seorang inspektur polisi di kota selatan Chennai, India ini cukup kreatif. Ia mengenakan helm berbentuk Virus Corona baru saat menghentikan laju kendaraan dan pejalan kaki di pos-pos pemeriksaan.
Persis seperti gambar mikroskopis dari Virus Corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19, helm itu dibentuk sedemikian rupa mirip penampakan Virus SARS-CoV-2. Memiliki ujung-ujung lancip berwarna merah, seperti dikutip dari CNN, Selasa, (31/3/2020).
Setelah menyadari kurangnya kesadaran publik tentang tindakan terhadap pandemi dan pencegahan, pendiri organisasi Art Kingdom yang berbasis di Chennai, B. Gowtham, (yang juga merupakan seniman lokal) membuat helm unik itu.Â
Advertisement
B. Gowtham mengatakan, "Orang-orang tidak cukup higienis," lalu melanjutkan dengan mengatakan, "Kami memiliki perintah pemerintah untuk tidak keluar - tapi tetap saja, kami melihat orang-orang berkeliaran di sana-sini tanpa peralatan keselamatan yang layak, tanpa masker."
Menurut B. Gowtham, orang tidak menganggap serius penyakit itu karena tampaknya tidak terlihat, yang membuat ia memutuskan untuk membuat suatu karya sebagai pengingat di mana masyarakat bisa benar-benar melihat virus datang ke arah mereka.
Saat akan memberikan helm itu, B. Gowtham mengunjungi kantor polisi terdekat.Â
"Mereka telah bekerja terus menerus, jadi saya ingin mengurangi beban kerja mereka dan membuat orang lebih sadar," ujar B. Gowtham.Â
Karena setiap toko telah tutup, B. Gowtham melakukan improvisasinya dengan menggunakan koran dan kertas tisu untuk membuat helm sebelum memberikannya kepada inspektur polisi Rajesh Babu, yang dikatakan menyukai ide itu.
Saat bertugas dengan mengenakan helm itu, Rajesh menghentikan pengendara mobil atau motor, terutama saat mereka tampak tidak mengenakan masker.
Rajesh memberikan peringatan kepada warga agar menjaga jarak dan saling melindungi, serta mendesak mereka untuk tidak keluar dari rumah karena keperluan yang tidak penting.
Dengan mengenakan helm Virus Corona baru itu, Inspektur Rajesh sambil menyerukan: "Jika kamu keluar, aku akan masuk."
Sejumlah komuter berterima kasih kepada Rajesh atas informasi dan setuju untuk tinggal di rumah, helm itu dikatakan B. Gowtham mendapat respons baik.Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Pemberlakuan Lockdown di India
Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown Selasa lalu, dan mulai berlaku tengah malam hari itu. Menurut B. Gowtham, pemberitahuan singkat bisa menjadi salah satu alasan mengapa orang tertangkap saat keluar.Â
Menurut data Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, India telah tercatat memiliki 1.251 kasus infeksi Virus Corona COVID-19, dengan 102 orang yang pulih dan 32 kematian, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com.
Â
Advertisement