Sukses

Kasusnya Tertinggi, AS Masih Kirim Bantuan Atasi Corona COVID-19 ke Negara ASEAN Termasuk Indonesia

Walaupun menempati posisi tertinggi terkait kasus Virus Corona COVID-19, AS masih mengirimkan bantuannya kepada negara-negara di ASEAN, salah satunya Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat kini menduduki posisi tertinggi perihal jumlah kasus Virus Corona COVID-19. Per 1 April 2020, kasusnya sudah mencapai 189.510 dengan lebih dari 4.000 kematian dan lebih dari 7.000 yang dinyatakan sembuh.

Kendati demikian, AS masih mengirimkan bantuan ke negara-negara ASEAN dalam memerangi pandemi ini. 

Sejak wabah dimulai, pemerintah AS telah memberikan sekitar $18,3 juta untuk mengembangkan fasilitas kesehatan darurat dan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara anggota ASEAN. Demikian seperti dikutip dari laman resmi misi AS untuk ASEAN, Rabu (1/4/2020). 

Secara global, per 26 Maret 2020, Amerika Serikat menyediakan investasi awal senilai hampir $ 274 juta dalam bantuan kesehatan darurat dan bantuan kemanusiaan untuk membantu negara-negara yang membutuhkan, selain dana yang telah diberikan kepada organisasi multilateral seperti Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF.

Total hingga saat ini, termasuk hampir $ 100 juta dalam bantuan kesehatan darurat dari Dana Cadangan Darurat Kesehatan Global USAID dan $ 110 juta dalam bantuan kemanusiaan dari akun Bantuan Bencana Internasional USAID, yang akan disediakan untuk 64 negara paling berisiko yang menghadapi ancaman dari pandemi global ini. 

Melalui Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi Departemen Luar Negeri, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) akan menerima $ 64 juta dalam bantuan kemanusiaan untuk membantu mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh COVID-19 dalam situasi krisis kemanusiaan yang ada untuk beberapa orang yang paling rentan di dunia.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Khusus untuk Indonesia

Secara khusus untuk Indonesia, Amerika Serikat telah membantu pemerintah dalam menyiapkan sistem laboratorium, mengaktifkan penemuan kasus dan pengawasan berbasis peristiwa, dan mendukung para pakar teknis untuk respons dan kesiapsiagaan.

CDC pun telah memberikan bantuan teknis kepada pejabat kesehatan Indonesia.

Institut Penelitian Ilmu Kedokteran (AFRIMS) yang dipimpin oleh Angkatan Bersenjata AS, yang berbasis di Bangkok, juga akan menyediakan reagen untuk menjalankan 500 tes tambahan pada bulan Maret.

Dan dalam 20 tahun terakhir, Amerika Serikat telah menginvestasikan lebih dari $ 1 miliar dalam bidang kesehatan dan lebih dari $ 5 miliar dalam total bantuan.