Sukses

Positif Corona COVID-19, PM Inggris Boris Johnson Kembali Jalani Tes

Kini, ia terus diperiksa kondisi kesehatannya dan terus diuji secara berkala sebagai upaya ia sembuh dari virus tersebut.

Liputan6.com, London - Setelah dinyatakan positif Virus Corona COVID-19, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendapatkan perawatan dan menjalani karantina. Kini, ia terus diperiksa kondisi kesehatannya dan terus diuji secara berkala sebagai upaya ia sembuh dari virus tersebut.

Inggris, awalnya mengambil pendekatan yang jauh lebih terkendali terhadap wabah COVID-19.

Namun, negara ini telah menghadapi kritik luas bahwa karena tes yang dilakukan terlalu sedikit. Terutama untuk staf garis depan di National Health Service.

"Kami juga meningkatkan pengujian secara besar-besaran," kata Johnson dalam pesan video dari sebuah flat di Downing Street di mana ia mengisolasi diri setelah menguji dirinya sendiri secara positif.

"Seperti yang telah saya katakan selama berminggu-minggu, ini adalah jalan keluar: ini adalah bagaimana kita akan membuka kunci teka-teki Virus Corona, ini adalah bagaimana kita akan mengalahkannya pada akhirnya," kata Johnson.

Sementara Jerman telah menguji sekitar 500.000 orang per minggu, kapasitas Inggris saat ini hanya sekitar 12.750 sehari, angka yang menurut pemerintah akan berlipat ganda pada pertengahan April.

"Apa yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan secara besar-besaran bukan hanya tes sehingga Anda dapat mengetahui apakah Anda pernah menderita penyakit ini di masa lalu," kata Johnson.

"Masyarakat perlu tahu pentingnya mengisolasi diri di rumah, dan itu sangat, sangat penting di atas semua untuk staf NHS kami," katanya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Jumlah Kematian Melebihi 500 dalam Sehari

Otoritas Inggris melaporkan adanya 563 kematian akibat Virus Corona pada Rabu, 1 April 2020. Ini merupakan kali pertama bagi Inggris di mana jumlah kematian lebih dari 500 orang per hari.

Dengan angka ini, total kematian warga Inggris akibat COVID-19 mencapai 2.352 orang, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.

"Sebanyak 29.474 orang kini dinyatakan positif, meningkat 4.324 dari hari sebelumnya," tulis Kementerian Kesehatan Inggris lewat akun Twitter-nya.

Corona COVID-19 juga tak pandang bulu. Virus ini juga menyerang keluarga kerajaan, yaitu Pangeran Charles, yang baru-baru ini menjalani masa isolasi.

Pada hari Rabu, ia merilis pesan video yang memuji "Layanan Kesehatan Nasional" yang dikelola pemerintah Inggris.