Liputan6.com, Romans-sur-Isere - Teror serangan pisau yang terjadi di Prancis, terlebih di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 yang telah menjadi musibah lebih awal membuat semua pihak menyayangkan kejadian tersebut. Termasuk, Presiden Emmanuel Macron.Â
Melalui tulisan di akun Twitternya, ia berjanji bahwa segala upaya akan dilakukan untuk menguak dalang kejahatan.
Melansir laman BBC, Senin (6/4/2020), Presiden Emmanuel Macron menggambarkan serangan itu sebagai insiden "keji" yang selanjutnya membuat sedih sebuah negara yang tengah mengalami cobaan berat.
Advertisement
"Simpatiku untuk para korban serangan Romawi-sur-Isère - yang terluka, keluarga mereka," tulisnya lagi.
Tersangka penusukan di selatan Kota Lyon, Prancis dilaporkan telah ditangkap oleh polisi terdekat dari lokasi kejadian, tak lama setelah serangan itu.
Menurut laporan, tersangka belum bisa teridentifikasi oleh jaksa. Tersangka dikatakan mengaku sebagai orang Sudan dan dilahirkan pada tahun 1987, namun ia tidak memiliki dokumen terkait dirinya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Korban 2 Orang Tewas dan Lima Terluka
Jaksa penuntut mengatakan, penusukan yang terjadi di selatan kota Lyon, Perancis itu menewaskan 2 orang dan melukai beberapa orang sekitar lainnya, yang keluar untuk berbelanja.Â
Serangan itu terjadi pada pukul 11.00 waktu setempat di jalan komersial di Romans-sur-Isere, kata Kantor kejaksaan anti-terorisme mengatakan kepada The Associated Press.Â
Pelaku penusukan itu pertama kali menyerang seorang warga Rumania yang baru saja meninggalkan rumahnya dengan pasangan dan putranya, menurut media.Â
Setelah itu, laporan juga mengatakan bahwa pelaku penusukan sempat memasuki toko tembakau/rokok, dan menyerang penjual tembakau/rokok dan 2 pelanggan, dan kemudian pergi ke toko tukang daging setempat. Di toko roti terdekat, beberapa pembeli dan pengunjung toko juga berlindung saat kejadian.Â
Advertisement