Sukses

Sekjen PBB Desak Semua Negara Cegah Kekerasan Rumah Tangga Saat Pandemi Corona

Lockdown karena Virus Corona COVID-19, Sekjen PBB Antonio Guterres menghimbau pemerintah di seluruh dunia memasukkan perlindungan perempuan dalam tanggapan mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan pemberlakuan lockdown karena pandemi Virus Corona COVID-19, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menghimbau pemerintah di seluruh dunia memasukkan perlindungan perempuan dalam tanggapan mereka. 

"Kekerasan tidak terbatas pada medan perang," kata Sekjen PBB, Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan dan sebuah video, memberikan seruannya dalam perjuangan yang tengah diupayakan di seluruh dunia untuk menghadapi pandemi Virus Corona COVID-19. 

Sekjen Antonio Guterres juga menyampaikan, "Bagi banyak wanita dan anak perempuan, ancaman itu tampak paling besar di mana mereka seharusnya paling aman. Di rumah mereka sendiri."

"Selama beberapa pekan terakhir ketika tekanan ekonomi dan sosial dan ketakutan telah tumbuh, kami telah menyaksikan lonjakan global yang mengerikan dalam kekerasan dalam rumah tangga", kata Sekjen Antonio Guterres, mengenai kasus yang telah diperoleh mengenai kekerasan. 

"Saya mendesak semua pemerintah untuk membuat pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan sebagai bagian penting dari rencana respons nasional mereka untuk COVID-19", tegas Sekjen Antonio Guterres, demikian seperti dikutip dari AFP, Senin, (6/4/2020). 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sistem Peringatan Darurat

Pendirian sistem peringatan darurat juga diserukan oleh Sekjen Antonio Guterres, yang dapat disediakan di apotek dan gerai bahan makanan, dan untuk cara-cara yang aman untuk memberikan dukungan bagi perempuan, tanpa harus selalu tajam memperhatikan pelaku kekerasan.

Saat ia menyerukan perdamaian di rumah, dan di rumah-rumah di seluruh dunia, Sekjen Antonio Guterres menyampaikan, "Bersama-sama, kita dapat dan harus mencegah kekerasan di mana-mana, dari zona perang hingga rumah warga, saat kita berusaha untuk mengalahkan COVID-19."