Sukses

Hibur Warga, Petugas Pos Inggris Berkostum Unik Saat Pandemi Corona COVID-19

Seorang petugas pos Inggris bernama Glen Walton mengantarkan surat-surat yang ia bawa dengan cara berbeda.

Liputan6.com, London - Ada aksi unik yang dilakukan seorang pria di Inggris di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 yang menakutkan banyak orang.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (7/4/2020) seorang petugas pos Inggris bernama Glen Walton mengantarkan surat-surat yang ia bawa dengan cara berbeda.

Petugas pos itu berdandan ala perampok. Kadang ia juga menggunakan kostum pegulat, seorang putri hingga karakter pokemon yaitu Pikachu.

Hal itu ia lakukan lain dan tak bukan untuk menghibur warga yang terpaksa berdiam di rumah menjalani selama isolasi diri di tengah pandemi Virus Corona.

"Saya lelah dengan kesuraman dan kesedihan dan tidak ada orang yang tersenyum lagi," kata Walton.

"Saya ingin mengubah situasi itu dengan mengenakan kostum ketika bekerja. Orang-orang dewasa dan anak-anak menunggu saya lewat, bertepuk tangan, bersorak dan memasang poster."

Walton, yang mengantar pos di Mansfield Woodhouse di Nottinghamshire, Inggris tengah, menggalang dana untuk National Emergencies Trust Coronavirus Appeal dengan mengenakan kostum-kostum tersebut.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Tak Kenal Usia

Penyebaran Virus Corona begitu cepat. Saat ini, lebih dari satu juta orang dilaporkan terinfeksi COVID-19.

Virus ini juga tak pandang bulu. Mereka yang masih di bawah umur dan remaja pun terdampak. Salah satunya adalah remaja laki-laki berusia 13 asal Inggris dilaporkan meninggal dunia setelah dinyatakan positif Corona COVID-19.

Padahal, pihak rumah sakit tempat remaja itu dirawat menyatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain.

Dikutip dari laman Channel News Asia, remaja laki-laki itu meninggal di Rumah Sakit King's College di London, diyakini sebagai kematian termuda Inggris akibat Corona COVID-19.

Sebelumnya, seorang remaja perempuan berusia 12 tahun asal Belgia juga meninggal dunia. Ia dinyatakan sebagai pasien meninggal dunia termuda di Eropa akibat Virus Corona jenis baru itu.

Keluarga bocah itu mengatakan Ismail Mohamed Abdulwahab "mulai menunjukkan gejala dan kesulitan bernapas" sebelum ia dirawat di rumah sakit.

"Dia memakai ventilator dan kemudian mengalami koma tetapi sayangnya meninggal kemarin pagi," kata keluarga itu.

"Kami sangat hancur."

Nathalie MacDermott, seorang dosen di King's College, mengatakan: "Meskipun kita tahu bahwa kemungkinan anak-anak yang terinfeksi Corona COVID-19 jauh lebih kecil kemungkinan meninggal dari orang dewasa, namun kasus ini menyoroti betapa pentingnya tindakan pencegahan untuk mengurangi penyebaran infeksi di Inggris dan di seluruh dunia."