Liputan6.com, Mexico City: Meksiko dikenal sebagai neraka bagi jurnalis. Sebutan itu tidaklah berlebihan. Aksi kekerasan terhadap jurnalis di Meksiko sangat tinggi. Seorang jaksa khusus kejahatan terhadap wartawan mengatakan hingga kini 67 jurnalis tewas dibunuh dan 14 orang dinyatakan hilang sejak 2006 silam.
Sementara itu jaksa yang menangani soal kebebasan berpendapat Laura Angelina Borbolla mengatakan baru ada satu kasus yang berkaitan dengan pembunuhan wartawan yang sampai tuntas ke proses hukuman. Borbolla dalam sidang kongres, Selasa (17/7) mengaku unitnya telah mengidentifikasi 74 tersangka dalam kasus pembunuhan jurnalis.
Meksiko lama dikenal sebagai negara dengan risiko tertinggi bagi profesi wartawan. Data dari Komite Perlindungan Wartawan menyebutkan 48 orang tewas atau hilang sejak Desember 2006 hingga akhir 2011. Di tahun ini, terdapat kasus lima wartawan dibunuh. Komisi HAM setempat mencatat 81 wartawan tewas sejak tahun 2000. (Guardian/AP/RIS/vin)
Sementara itu jaksa yang menangani soal kebebasan berpendapat Laura Angelina Borbolla mengatakan baru ada satu kasus yang berkaitan dengan pembunuhan wartawan yang sampai tuntas ke proses hukuman. Borbolla dalam sidang kongres, Selasa (17/7) mengaku unitnya telah mengidentifikasi 74 tersangka dalam kasus pembunuhan jurnalis.
Meksiko lama dikenal sebagai negara dengan risiko tertinggi bagi profesi wartawan. Data dari Komite Perlindungan Wartawan menyebutkan 48 orang tewas atau hilang sejak Desember 2006 hingga akhir 2011. Di tahun ini, terdapat kasus lima wartawan dibunuh. Komisi HAM setempat mencatat 81 wartawan tewas sejak tahun 2000. (Guardian/AP/RIS/vin)