Sukses

Proses Pemakaman Drive Thru di Spanyol Saat Pandemi Virus Corona COVID-19

Pemakaman di Spanyol dilakukan secara Drive Thru untuk mencegah penularan Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Madrid- Pemakaman dengan layanan "Drive Thru" disediakan di krematorium pemakaman La Almudena, Madrid, Spanyol, di tengah pandemi Virus Corona COVID-19. Mobil jenazah yang mendatangani pemakaman itu muncul setiap 15 menit atau lebih.  

Prosesi kremasi jenazah dikelola seorang pastor Katolik bernama Edduar. Pada prosesi yang dikelolanya itu, Pastor Edduar menunggu di luar gedung untuk menyambut para keluarga jenazah, yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada anggota keluarganya yang meninggal, seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/4/2020). 

Dengan adanya kebijakan nasional mencegah penyebaran Virus Corona jenis baru, setiap partisipan hanya bisa berjumlah lima orang atau lebih sedikit. Ketika pengemudi mobil jenazah membuka bagasi, para peserta krematorium pun dipastikan untuk menjaga jarak di carport yang sudah disediakan.

Sebelum prosesi kremasi, pemberkatan dan doa pada jenazah hanya berdurasi lima menit, dari awal hingga akhir.

Saat prosesi kremasi dimulai, Pastor Edduar akan menaburkan peti mati tertutup itu dengan air suci sebelum datangnya sejumlah petugas untuk kembali membawa peti. 

Dalam prosesi singkat itu tidak ada pidato, kunjungan, dan pemakaman umum, serta hampir tidak ada waktu menyampaikan selamat tinggal. 

Antrean pengantar jenazah lainnya dapat mengambil giliran saat mobil di depan mereka sudah meninggalkan lokasi pemakaman. 

Proses duka masyarakat di Spanyol telah berubah dengan adanya situasi pandemi Virus Corona COVID-19, yang membuat adanya anjuran untuk warga lebih menghabiskan banyak waktu mereka di rumah.  

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kehadiran yang Terbatas

Dengan terbatasnya peserta yang dapat hadir di krematorium pemakaman, Pastor Edduar turut menyayangkan hal yang harus dilakukan itu demi mencegah risiko penyebaran Virus Corona COVID-19. 

"Tidak hanya kehilangan orang yang dicintai, mereka harus mengucapkan selamat tinggal dengan sangat sedikit orang lain di sekitar, ada beberapa yang melakukannya melalui panggilan singkat di ponsel mereka untuk membagikannya pada keluarga besar dan teman-teman saat ini. Namun, tetap saja, ini bukan penghormatan terakhir yang diinginkan oleh siapa pun," kata Pastor Edduar. 

Fasilitas pemakaman dan kremasi ini juga merupakan salah satu dari sedikit tempat di mana mayoritas populasi umat Katolik di Spanyol dapat melihat seorang pendeta secara langsung, dengan gereja-gereja yang sudah ditutup secara nasional.