Sukses

Suara Dentuman Sabtu Dini Hari Akibat Asteroid Melewati Bumi? Ini Kata LAPAN

Beredar kabar bahwa suara dentuman adalah akibat asteroid yang melewati bumi. LAPAN angkat bicara.

Liputan6.com, Jakarta - Adanya suara dentuman yang terdengar di sekitar DKI Jakarta menjadi viral pada Sabtu pagi. Kabar menjadi viral setelah ada oknum di Twitter yang menyebar isu bahwa dentuman berasal dari erupsi abu vulkanik Anak Krakatau. 

Pasalnya, Anak Krakatau sempat mengalami erupsi pada Sabtu dini hari. Akhirnya, ada yang mengaitkan bahwa suara dentuman berasal dari gunung berapi aktif tersebut. 

Kini, ada lagi yang mengaitkan dentuman dengan asteroid yang melintasi bumi. Kabar tersebut beredar di WhatsApp. 

"Terjawab sudah, yg dengar atau merasakan dentuman suara bagai bom nuklir di atas langit Jkt sltn,depok, bogor, lt agung BSD tangerang dsk.. ternyata ini sdh diingatkan oleh NASA. Jadi tdk ada hubungannya dg letusan AnakKrakatau," tulis pesan itu. 

Pada pesan tersebut, ada pula artikel dari situs berita tabloid Inggris, The Sun yang menyebut ada empat asteroid yang melewati bumi, sehingga memberi implikasi dentuman terjadi akibat asteroid.

Dimentahkan LAPAN

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mementahkan kabar tersebut. Menurut Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, tidaklah logis jika dentuman suara yang terjadi akibat asteroid. 

"Asteroid yang lewat jaraknya sangat jauh, lebih jauh dari jarak bumi-bulan. Kemarin tidak ada asteroid jatuh di Indonesia. Jadi tidak ada kaitan suara dentuman dengan asteroid," ujar Thomas kepada Liputan6.com, Minggu (12/4/2020). 

Thomas menegaskan bahwa pesan beredar terkait asteroid dan dentuman merupakan kabar tidak benar. 

"Berita yang mengaitkan suara dentuman dengan asteroid pasti hoax," pungkasnya. 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kata PVBMG: Suara Petir

Dentuman misterius yang terdengar di Jabodetabek pada Sabtu, 11 April 2020 dini hari membuat heboh masyarakat. Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Kementerian ESDM Hendra Gunawan menyebut suara dentuman terdengar di pos pengamat Gunung Gede dan Gunung Salak.

Namun, Hendra memperkirakan dentuman tersebut berasal dari hujan petir di kedua gunung tersebut. 

"Di Pos Gunung Salak mengidentifikasi dentuman petir, tapi cuaca tidak hujan di sekitar pos," ujar Hendra, Sabtu (11/4/2020).

Dipastikan, kondisi kedua gunung masih aman alias tidak mengalami erupsi. Sementara aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda tak mempengaruhi aktivitas kedua gunung di kawasan Bogor tersebut.

PVMBG menegaskan bahwa dentuman keras yang terdengar di Jakarta hingga Depok, Jawa Barat bukan karena Gunung Anak Krakatau. Sebab, erupsi di gunung tersebut bersifat strombolian sehingga tidak menghasilkan suara dentuman yang keras.

Dirinya tidak menutup kemungkinan suara dentuman pada dini hari tadi berasal dari petir.

"Kalau bicara mungkin, ya bisa saja, walaupun semuanya itu berawal dari kompleksitas permasalahan perambatan gelombang suara," kata Hendra.

Sebelumnya, menurut kesaksian warga Jabodetabek, suara dentuman itu mirip ledakan yang berasal dari tempat sangat jauh.

Tak lama setelah dentuman terdengar, masyarakat dihebohkan dengan kabar Gunung Anak Krakatau yang mengalami erupsi. Sehingga mulai timbul asumsi bahwa fenomena suara dentuman misterius itu berasal dari erupsi gunung tersebut.