Sukses

Ogah PHK Karyawan, Bos AirAsia Rela Tak Digaji Akibat Corona COVID-19

Tony Fernandes selaku pendiri AirAsia rela tak ambil gaji akibat dampak Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pendiri AirAsia di Malaysia Tony Fernandes rela tidak digaji selama Virus Corona (COVID-19) menyerang. AirAsia juga memilih tidak melakukan PHK pada karyawan.

Lewat akun Instagram miliknya, Tony Fernandes mengakui industri penerbangan sedang terdampak berat epidemi ini. Tak ada pemasukan sama sekali dan hampir seluruh armada AirAsia tak beroperasi.

"Tak bisa dielakan bahwa industri kita telah terpukul kuat, dan kami bukan pengecualian. Ini kemungkinan adalah tantangan terberat yang kita jalani," ujar Tony seperti dikutip Minggu (12/4/2020).

Tony mengaku berusaha menghemat pada periode epidemi Corona ini, meski demikian ia menegaskan AirAsia tidak memecat satu pun karyawannya. Selain itu, Tony Fernandes dan Executive Chairman AirAsia Kamarudin Meranun tidak akan mengambil gaji.

Bersamaan dengan ini, para Allstar (sebutan pegawai AirAsia) juga setuju bahwa gaji mereka dipotong hingga 75 persen.

"Kamarudin dan saya tidak akan mengambil gaji selama periode ini dan Allstars dari seluruh lini bisnis telah setuju untuk menerima pemotongan gaji sementara antara 15-75 persen tergantung dari senioritas, demi membagi dampak yang hal ini berikan kepada bisnis kita." kata Fernandes.

"Meski ada tantangan-tantangan ini, saya ingin memastikan kalian bahwa AirAsia masih kuat dan tetap tegas fokus pada masa depan dan melayani kalian, tamu-tamu kami," ujar pendiri AirAsia.

Akibat Virus Corona, AirAsia Malaysia menyetop penerbangan pada akhir Maret lalu. Kebijakan yang sama kemudian diambil AirAsia Indonesia pada 1 April.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kontroversi Refund

Lebih lanjut, Fernandes juga membahas kebijakan no refund dari AirAsia. Sebagai alternatif, maskapai memberikan pilihan kredit AirAsia untuk mengambil penerbangan selanjutnya.

Sejauh ini lebih dari 80 persen penumpang AirAsia setuju menerima AirAsia credit ketimbang refund. Namun, pilihan refund masih tersedia untuk kasus tertentu.

"Meski kami sangat mendorong penumpang untuk menerima kreditnya yang instan dan valid selama 365 hari dan membolehkanmu mengganti tanggal penerbangan tanpa batas, kami juga menerima permintaan refund berdasarkan pertimbangan kasus per kasus," kata Tony Fernandes yang menyebut prosesnya bisa memakan 12 hingga 16 minggu.

Tony Fernandes turut menyampaikan salam kepada para penumpang AirAsia terkait rencana travel penumpang AirAsia yang terganggu akibat Virus Corona.

"Saya sangat menyesal banyak rencana travel kalian telah terdampak. Seperti maskapai-maskapai lain, AirAsia tidak punya pilihan lain selain membatalkan penerbangan dalam jumlah besar karena pembatasan pemerintahan dalam usaha meredam penyebaran COVID-19," jelas Fernandes.