Liputan6.com, Patong - Phuket yang biasanya merupakan salah satu pulau resor paling banyak dikunjungi di dunia, kini menjadi hotspot atau lokasi kasus positif Virus Corona COVID-19 terbanyak di Thailand. Tertinggi di antara 77 provinsi di negara itu.
Ada hampir 34 infeksi untuk setiap 100.000 orang di Phuket, dibandingkan dengan angka 21,6 di Bangkok, menurut Kementerian Kesehatan negara itu.
Advertisement
Baca Juga
Kini, lokasi tersebut pulau telah mengkonfirmasi total 140 kasus, demikian dikutip dari laman Straitstimes, Senin '(13/4/2020).
Otoritas di Thailand sedang melakukan "pencarian kasus aktif" melalui pengujian lebih lanjut di Phuket," kata Taweesilp Witsanuyotin, juru bicara pusat Corona Covid-19, dalam sebuah briefing.
Angka dari data pemerintah menunjukkan bahwa sekitar 72.000 tes telah dilakukan di seluruh negeri sejauh ini.
Phuket memiliki populasi lebih dari 400.000, serta kontingen wisatawan dan pekerja migran.
Phuket telah menerapkan lockdown sejak akhir Maret untuk melawan virus, dengan hampir semua akses melalui darat, laut dan udara dibatasi.
Bangkok -- kota terpadat di Thailand -- memiliki total lebih banyak kasus, 1.223.
Secara keseluruhan kasus Virus Corona jenis baru yang dikonfirmasi di Thailand naik 111 pada hari beberapa hari lalu menjadi 2.369, dengan tiga kematian tambahan dilaporkan, menjadikan jumlah kematian menjadi 30 orang.
Wabah ini telah membuat Phuket dan seluruh perekonomian Thailand berada di jalur kontraksi yang dalam tahun ini karena pariwisata dan ekspor terhenti.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak video pilihan berikut:
Darurat Nasional di Thailand
Thailand telah memberlakukan larangan masuk ke negara tersebut pada Rabu malam, 25 Maret 2020. Keputusan ini bersamaan dengan penerapan status darurat nasional dalam upaya untuk membendung penyebaran wabah Virus Corona baru lokal. Status keadaan darurat ini akan berlanjut hingga 30 April.
Pihak berwenang akan "menutup semua pos pemeriksaan dan gerbang" untuk perbatasan daratnya, sementara jalan masuk melalui udara dan kapal juga akan dihentikan. Sedangkan untuk diplomat dan orang Thailand yang kembali dan memiliki sertifikat kesehatan, masih akan diizinkan untuk kembali.
Melansir Channel News Asia, langkah-langkah yang ditetapkan oleh pemerintah itu merupakan pukulan telak bagi sektor pariwisata vital negara itu.
Puluhan ribu pelancong yang masih berada di sana menghadapi ketidakpastian lantaran maskapai penerbangan berada dalam kekacauan dan aturan pembatasan untuk kembali ke negara mereka.
Selain pembatasan larangan masuk, semua pertemuan juga dilarang, dan pihak berwenang telah meminta orang yang rentan seperti orang tua untuk tetap tinggal di rumah.
Tetapi upacara meriah, seperti pernikahan atau kegiatan keluarga, dapat berlanjut di bawah aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah di tengah pandemi Corona COVID-19.
Â
Advertisement