Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi, didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah mengikuti KTT ASEAN pada Selasa (14/4/2020), yang diadakan secara virtual. Di bawah keketuaan Vietnam, para pemimpin negara-negara di wilayah ASEAN telah menyampaikan komitmennya untuk melakukan kerja sama dalam menghadapi pandemi Virus Corona COVID-19.Â
Dalam pertemuan virtual yang juga diinisiasi oleh Indonesia ini, para pemimpin ASEAN menyoroti dua hal utama, selain untuk memerangi COVID-19 secara serentak dan juga kerja sama untuk mengatasi dampak dari pandemi di bidang sosial ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai ketua ASEAN Coordinating Council (ACC), Vietnam menyampaikan beberapa laporan kepada para pemimpin negara ASEAN. Melalui Menlu Vietnam, beberapa hal yang disampaikan adalah jumlah kasus positif COVID-19 di wilayah ASEAN per 13 April 2020 yang telah mencapai 19.997 dengan angka kematian 884.Â
Tak hanya itu, Menlu Vietnam turut menambahkan bahwa economic growth yang diproyeksikan untuk ASEAN semula 4,7% harus disesuaikan menjadi 1%. Pihaknya juga kemudian menginformasikan bahwa ada sekitar 235 kegiatan pertemuan yang terpaksa ditunda, dimodifikasi bahkan dibatalkan di ASEAN.Â
Ketua ACC juga menyampaikan terkait respons yang telah diberikan oleh ASEAN terhadap upaya memerangi COVID-19 seperti komitmen politik yang tinggi untuk memperkuat respons kolektif ASEAN dalam memerangi COVID-19 dan juga dibentuknya interagency working group di bawah ACC yang bertugas mengkoordinasi kerja ASEAN.Â
Dalam konteks ASEAN, bukan hanya Menteri Luar Negeri yang terus menjalin komunikasi dan kerja sama namun juga Menteri Kesehatan, Menteri Pertahanan serta Menteri Kehutanan yang telah menyatakan komitmennya untuk tujuan yang sama.Â
Ditambah lagi, hubungan dengan mitra-mitra ASEAN seperti Tiongkok, Amerika Serikat dan Uni Eropa juga terus dibangun pada level ASEAN Plus Three.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Usulan Indonesia Hadapi Pandemi
Dalam pertemuan virtual tersebut, ACC juga memberikan rekomendasi untuk memerangi pandemi Virus Corona COVID-19.Â
"Pertama adalah terkait dengan upaya containment dan control untuk memerangi pandemi. Kedua adalah mendukung atau melindungi masyarakat ASEAN dan ketiga adalah adress impact sosial ekonomi dari pandemi ini," ujar Menlu Retno ketika menyampaikan hasil KTT melalui Youtube Sekretariat Presiden.Â
Pada pertemuan tersebut juga, Jokowi terus menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi.
Ia juge kemudian mengutarakan empat hal utama dalam memerangi pandemi. Pertama, kerja sama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Karena hal ini, Presiden Jokowi kemudian mengusulkan agar ASEAN dapat menyusun sebuah prosedur berupa protokol untuk merespons pandemi melalui Joint Contact Tracing and Outbreak Investigations.Â
Usulan Indonesia ini kemudian diformulasi dalam ASEAN Standard Operating Procedure untuk emergency kesehatan masyarakat.
Hal kedua yang disampaikan oleh Presiden adalah menekankan pentingnya untuk mencegah hambatan lalu lintas barang termasuk bahan makanan, alat kesehatan dan obat-obatan. Ia mengusulkan pentingnya menjaga lalu lintas perdagangan di tengah pandemi seperti saat ini.Â
Isu ketiga yang kemudian juga disampaikan adalah pentingnya kerja sama perlindungan warga negara di wilayah ASEAN, secara khusus seperti buruh migran. Isu ini juga telah masuk dalam deklarasi KTT ASEAN.Â
Dan hal keempat adalah pentingnya kerja sama dengan mitra ASEAN. Dalam kaitan ini, KTT ASEAN Plus Three menjadi sangat penting. Presiden pun juga memberikan dukungannya bagi sebuah upaya membuat ASEAN COVID-19 Response Fund dengan relokasi ASEAN Development Fund dan ASEAN Cooperation Fund.Â
Relokasi anggaran ini diperlukan sebagai langkah darurat untuk menyediakan medis yang diperlukan untuk memberantas COVID-19 bagi negara ASEAN yang membutuhkan.Â
Advertisement