Liputan6.com, Ankara - Pemerintah Turki menggratiskan seluruh perawatan dan pengobatan pasien Virus Corona (COVID-19). Kebijakan ini juga diperluas agar bisa dinikmati masyarakat yang tak punya jaminan sosial.
Dilaporkan Daily Sabah, Selasa (14/4/2020), pemerintah Turki sebelumnya menggratiskan perawatan bagi orang-orang yang punya jaminan sosial saja. Regulasi baru akhirnya keluar untuk mengubah kebijakan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Kementerian Kesehatan Turki bergerak cepat dalam melakukan pendeteksian Virus Corona. Hingga Senin kemarin, sudah ada 410 ribu orang yang dites.
Total kasus positif di Turki ada 61 ribu orang. Menteri Kesehatan Turki Dr. Fahrettin Koca mengatakan kasus positif bertambah karena gencarnya pendeteksian pemerintah.
Tiap hari, Menkes Koca rutin memberikan update di Twitter terkait jumlah pasien yang dites, kasus positif, meninggal, pasien perawatan intensif, dan pulih dari Virus Corona. Data disajikan dengan jelas dan sederhana.
Hingga Senin kemarin, ada 410.556 orang ikut tes, total kasus positif 51.049, total meninggal 1.296, pasien dalam perawatan intensif 1.786, dan yang sembuh 3.957.
Berdasarkan data tersebut, terlihat tingkat kematian akibat Virus Corona di Turki sangat kecil, yakni 0,3 persen dari total kasus.
Meski demikian, Turki tetap ingin mengambil kebijakan lockdown. Kebijakan itu sempat amburadul dan Menteri Dalam Negeri mengajukan pengunduran diri, tetapi keputusan itu dibatalkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Nenek 93 Tahun di Turki Sembuh dari Virus Corona COVID-19
Seorang nenek berusia 93 tahun berhasil menang melawan Virus Corona (COVID-19) setelah 10 hari dirawat dokter. Kesembuhan nenek bernama Alye Gündüz ini membangkitan semangat melawan virus tersebut di Turki.
Sang nenek dirawat di Cerrahpaşa Medical Faculty Hospital di Istanbul akibat menderita demam tinggi dan sakit di perut. Ia bahkan sempat masuk ke ruang ICU.
Para dokter pun merayakan kesembuhan ini karena Virus Corona sebetulnya berbahaya bagi lansia.
"Ini menjanjikan karena pasien-pasien seumurannya dan dengan penyakit kronis seringnya tidak bisa sembuh karena risiko mereka tinggi akibat COVID-19," ujar kepala dokter Zekayi Kutlubay.
"Bahwa ada wanita 93 tahun yang berjalan keluar dari perawatan intensif dengan aman dan selamat adalah menginspirasi bagi kami, juga bagi pasien-pasien Virus Corona lain yang seusia dengannya," lanjut Kutlubay.
Alye Gündüz berjalan keluar rumah sakit ditemani oleh cucu lelakinya serta didampingi tenaga medis. Petani dari kota Batman ini pertama dibawa ke rumah sakit pada 31 Maret.
Pada Jumat lalu, ia boleh dipulangkan. Alye Gündüz turut memberi semangat kepada pasien lainnya.
"Saya berharap semua orang pulih dengan cepat," ujarnya.
Advertisement