Sukses

Media Asing Sorot Kasus Corona COVID-19 Bali yang Dianggap Misterius

Media asing menyoroti kasus Virus Corona (COVID-19) di Bali yang sedikit, meski dikenal sebagai wilayah dengan banyak turis asing. Justru Pulau Jawa kini tercatat dengan kasus positif terbanyak.

Liputan6.com, Bali - Kredibilitas pemerintah Indonesia dalam menyajikan data Virus Corona (COVID-19) kini makin sering disorot dunia internasional. Mulai total kasus dan angka kematian yang diduga lebih tinggi, jumlah tes rendah, serta data meragukan kasus di daerah tertentu.

Kini media Hong Kong, Asia Times, menyorot kasus Corona COVID-19 di Bali yang dianggap misterius. Penilaian itu diberikan karena kasus positifnya cenderung sedikit, meski banyak turis asing di provinsi tersebut.

Melalui artikel berjudul Bali's mysterious immunity to Covid-19, media Hong Kong itu menyorot sejumlah hal, salah satunya jumlah kasus Virus Corona baru yang rendah. Tidak ada pula kasus rumah sakit yang dipenuhi turis, atau bertambahnya aktivitas di tempat kremasi.

"Contohnya, desa pantai Pererenan, sebuah lokasi selancar popular di ujung utara jalur turis Bali, masih belum mencatat kasus COVID-19 menurut warga lokal Bali. Desa-desa terdekat lainnya juga tampak bebas dari virus," tulis artikel itu.

Media Asia Times turut mengutip media setempat, BaliDiscovery, yang menyebut tidak ada kabar tingginya kasus kematian. Wisatawan yang meninggal di Bali akibat COVID-19 sejauh ini adalah turis asing.

Bila melihat data Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Bali, kasus saat ini tercatat 113 orang. Jumlah itu lebih sedikit dari Banten (297 kasus), namun tak jauh lebih tinggi dari Papua (80 kasus).

Jumlah kasus kematian akibat Virus Corona baru di Bali adalah 2 orang dan 32 di antaranya sudah sembuh.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sempat Diserbu Turis China

Artikel Asia Times mengulas kejanggalan sedikitnya kasus di Bali, padahal jumlah kedatangan turis di sana justru tercatat bertambah 3 persen pada Januari lalu. Saat itu, Kota Wuhan baru menerapkan lockdown.

Turis China juga masih datang ke Bali hingga 5 Februari sampai akhirnya pemerintah menyetop kedatangan turis asing yang dalam dua minggu terakhir sempat mengunjungi Tiongkok. Menurut warga setempat, sekitar 20 ribu pegawai kapal pesiar di Bali juga kembali tanpa karantina.

Di Denpasar, ada empat tempat kremasi yang tidak terlihat lebih aktif dari biasanya. Rumah sakit pemerintah juga menolak mengungkap data jika berpotensi tidak sama dengan data Kementerian Kesehatan.

Tutupnya hotel di Bali juga disorot. Per 1 April, ada 270 hotel yang tutup sementara akibat Virus Corona baru. Hotel yang masih buka pun hanya punya okupansi di bawah 10 persen.