Liputan6.com, Brussel - Untuk membiayai pemulihan ekonominya setelah pandemi Virus Corona COVID-19, Eropa akan membutuhkan setidaknya 500 miliar Euro atau sekitar (Rp 8 ribu triliun) dari lembaga Uni Eropa, VOA Indonesia melaporkan.Â
Dilansir dari VOA Indonesia, Senin (20/4/2020), angka tersebut dikatakan di luar paket tambahan dana sebesar setengah triliun Euro yang telah disepakati sebelumnya.
Baca Juga
Direktur Pelaksana Mekanisme Stabilitas Eropa, Klaus Regling, mengatakan dalam wawancara kepada Surat Kabar Corriere della Sera Italia yang diterbitkan Minggu, 19 April bahwa cara termudah untuk mendapatkan dana tersebut adalah melalui Komisi Eropa dan Uni Eropa.Â
Advertisement
Klaus Regling mengatakan kepada surat kabar itu, "Tahap kedua kita membutuhkan setidaknya 500 miliar Euro dari lembaga-lembaga Eropa, tetapi bisa lebih."
Regling juga mengatakan pentingnya pembahasan instrumen baru dengan pikiran terbuka. "Namun juga menggunakan institusi yang ada, karena lebih mudah," jelas Klaus Regling, seperti dilansir VOA Indonesia dari Reuters.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kesepakatan Para Menteri Keuangan Uni Eropa
Kesepakatan telah dicapai oleh para menteri keuangan Uni Eropa pada safety net untuk negara, korporasi dan individu senilai total 540 miliar Euro pada 9 April.
Itu juga termasuk bahwa zona Eropa, yang akan terjun ke dalam resesi tahun ini karena pandemi berdasarkan prediksi IMF, akan membutuhkan dana untuk pemulihan.
Advertisement