Sukses

Kasus Corona COVID-19 di Singapura Melonjak 1.426 dalam Sehari, Ada Apa?

Pekerja asing yang tinggal di asrama mendominasi kasus Virus Corona (COVID-19) di Singapura.

Liputan6.com, London - Senin 20 April kemarin, kasus baru Virus Corona (COVID-19) di Singapura melonjak hingga 1.426 orang. Mayoritas adalah pekerja asing yang tinggal di apartemen asrama.

Dilaporkan The Straits Times, Selasa (21/4/2020), dari total 1.426 kasus baru, sebanyak 1.369 pasien adalah pekerja asing. Kasus terdeteksi setelah ada tes besar-besaran.

Laporan Kementerian Kesehatan Singapura menemukan ada tiga klaster baru Virus Corona. Yang pertama terkait apartemen Jurong, kemudian asrama Woodlands Lodge II, dan yang ketiga 8 Sungei Kadut Loop yang merupakan alamat perusahaan konstruksi.

Kemenkes berkata para pekerja itu tetap berada di asrama masing-masing. Kebanyakan dari mereka tidak menunjukan gejala sakit Virus Corona.

"Ini bukanlah infeksi baru sebagaimana pekerja tetap berada di ruangan mereka dan kebanyakan tidak melaporkan sakit. Tetapi ketika tim mengetes mereka, banyak yang hasilnya positif," jelas Kemenkes.

Mayoritas kasus pekerja asing mengidap penyakit ringan dan dimonitar di fasilitas isolasi masyarakat atau general wards. Tak ada yang dirawat di ICU.

Terkait kasus penularan lokal,ada 18 kasus. Ada lagi 32 pasien pemegang work permit yang tidak tetap di asrama mereka. Tak ada kasus Virus Corona impor pada Senin.

Klaster terbesar Singapura adalah S11 Dormitory@Punggol dengan 1.977 kasus. Total kasus di Singapura mencapai 8.014.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Singapura Pastikan Kesejahteraan Pekerja Asing Selama Pandemi Corona COVID-19

Selain memastikan kesehatan dan kesejahteraan warga negaranya di tengah pandemi Virus Corona COVID-19, Singapura juga mengupayakan hal yang sama kepada para pekerja asing. Khususnya di wilayah asrama atau dormitori tempat mereka tinggal yang jadi pantauan pemerintah Singapura. 

Dalam sebuah video yang dibagikan kantor Perdana Menteri Singapura, PM Lee Hsien Loong mengatakan, menteri-menteri telah membuat tindakan menyeluruh untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan para pekerja asing di negara mereka.  

PM Lee mengatakan, pemantauan para pekerja asing di asrama mereka akan melibatkan angkatan bersenjata, kepolisian, dan beberapa kementerian lain, juga memastikan kebutuhan penting para pekerja itu terpenuhi. 

Fasilitas sumber makanan, minuman, WiFi untuk dapat menghubungi keluarga mereka di negara masing-masing juga dipastikan akan mereka dapatkan, kata PM Lee. 

"Kami memberikan perhatian yang penuh, kepada kesejahteraan para pekerja asing," tutur PM Lee. 

"Kami menyediakan perawatan, dan penjagaan kesehatan, yang mereka perlukan," demikian dikutip dari video yang dirilis kantor Perdana Menteri Singapura, Senin (20/4/2020).