Liputan6.com, Roma - Korban kematian resmi Italia akibat pandemi Corona COVID-19 dilaporkan mencapai 25.000 orang pada Rabu 22 April 2020.
Tetapi jumlah mereka yang saat ini dirawat menurun pada tiga hari belakangan secara berturut-turut karena pemerintah mempertimbangkan sejumlah langkah.
Dengan 437 kematian yang dilaporkan oleh layanan perlindungan sipil selama 24 jam terakhir, korban resmi negara yang terletak di kawasan Mediterania ini selama dua bulan terakhir naik menjadi 25.085 -- tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, sebagian besar dokter percaya bahwa jumlah sebenarnya Italia jauh lebih tinggi, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (23/4/2020)
Itu diprediksi lantaran sebagian besar kematian di rumah perawatan tidak dihitung dan jumlah orang yang meninggal di luar rumah sakit tidak diketahui.
Penurunan jumlah kasus Virus Corona dengan penurunan jumlah orang yang menerima perawatan intensif ke level terendah sejak 18 Maret lalu.
Perdana Menteri Giuseppe Conte telah berjanji untuk menguraikan rencananya dalam pertempuran Italia melawan Virus Corona pada akhir minggu ini.
Dia bertemu dengan para pemimpin regional dan serikat pekerja pada Rabu kemarin untuk mempersiapkan kemungkinan pelonggaran beberapa langkah paling ketat.
Kuncian nasional atau lockdown di Italia adalah yang terpanjang hingga saat ini. Di mana, pemerintah telah menerapkan aturan lockdown sejak 9 Maret 2020.
Simak video pilihan berikut:
Kasus Kematian di AS Nyaris 2 Kali Lipat dari Italia
Kematian warga Amerika Serikat akibat pandemi Virus Corona COVID-19 mencapai 46.000 orang pada Rabu, 22 April 2020.
Dikutip dari laman Channel News Asia, angka kasus pada hari Rabu nyaris sama dengan jumlah kematian yang terjadi pada Selasa, 21 April.
Sebuah penelitian di University of Washington, yang sering dikutip oleh Gedung Putih, memproyeksikan total kematian bisa mencapai 66.000 akibat Virus Corona di AS pada 4 Agustus 2020.
Penelitian ini dilakukan oleh University of Washington setelah melakukan revisi yang sebelumnya mereka perkirakan sekitar 60.000 kematian.
Pada tingkat saat ini, kematian AS saja sudah nyaris mencapai 50.000 pada akhir pekan ini.
Kematian pertama warga AS akibat Corona COVID-19 terjadi beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut pejabat kesehatan daerah California yang melakukan dua otopsi.
Kematian AS pertama terjadi pada 6 Februari, bukannya 29 Februari, demikian laporan dari otoritas setempat.
Dalam minggu-minggu sejak itu, angka kematian AS telah melonjak ke tertinggi di dunia.
Advertisement