Sukses

Perhatikan 3 Hal Ini Agar Tak Khawatir Berpuasa Selama Pandemi COVID-19

Di tengah pandemi COVID-19, banyak orang mungkin ragu tentang bagaimana cara berpuasa agar tetap sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, umat Muslim di seluruh dunia tengah memasuki bulan puasa Ramadan. 

Hal ini mungkin telah menjadi rutinitas biasa pada setiap tahunnya, namun hal yang berbeda terjadi pada tahun ini. 

Puasa harus tetap dilakukan walaupun pandemi Virus Corona COVID-19 saat ini tengah mengancam dunia. Banyak orang kemudian memiliki beberapa pertimbangan dalam hal puasa saat pandemi.

Melansir laman BBC, Jumat (24/4/2020), memerangi infeksi membutuhkan banyak energi, kata ahli imunologi University of Sussex, Dr Jenna Macciochi. 

"Dan periode lama untuk tidak makan atau minum dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh," tambahnya.

Namun, ia mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar berpuasa tetap lancar selama pandemi Corona COVID-19:

1. Penting untuk memastikan Anda mendapatkan kalori yang cukup pada jam makan yang diizinkan, dan mencapai "keseimbangan energi".

Adapun beberapa kandungan yang diperlukan termasuk makronutrien - karbohidrat, protein dan lemak zat gizi mikro, seperti vitamin C dan zat besi. 

Saat ini adalah ide yang baik untuk makan berbagai makanan, termasuk banyak sayuran berwarna berbeda, buah-buahan dan kacang-kacangan.

2. Tidur dan Olahraga yang Cukup

Menjaga aspek-aspek lain dari kesehatan Anda adala dengan tidur yang cukup dan berolahraga. Tak hanya itu, menghilangkan stres juga dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh Anda berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Selalu Jaga Kebersihan

Lebih sederhana lagi, cara terbaik untuk melindungi kesehatan Anda adalah mencegah paparan virus.

Sebagian besar risiko dapat dihindari dengan mencuci tangan dan, bagi mereka yang bisa, tetap tinggal di rumah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Imbauan bagi yang Sakit

Sejak awal, puasa tidak diwajibkan bagi mereka yang sakit. Terlebih pada saat ini, pasien Virus Corona COVID-19 tentu sedang membutuhkan kekuatan dan kekebalan tubuh yang berkali-kali lipat dan disarankan untuk tidak berpuasa. 

Hal serupa berlaku bagi para tenaga medis di Inggris. 

Dewan Muslim Inggris telah menerbitkan panduan, yang mengatakan "staf layanan kesehatan yang diharuskan untuk memberikan perawatan kepada pasien COVID-19, dengan risiko nyata mengalami dehidrasi dan memiliki masalah klinis karena memakai APD [alat pelindung pribadi] dan bekerja dalam shift panjang" dibebaskan dari puasa.