Sukses

Ngobrol dengan Jokowi, Donald Trump Sebut Siap Bantu Ventilantor untuk Indonesia

Presiden AS Donald Trump bicara dengan Presiden Joko Widodo terkait ventilator.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku baru saja berbicara dengan Presiden Joko Widodo. Perbincangan terkait ventilator yang sedang dicari untuk menolong pasien Virus Corona (COVID-19).

Kabar ini Donald Trump umumkan via Twitter. Dalam akun @realDonaldTrump ia menyebut Jokowi sebagai sahabatnya. 

"Baru saja bicara dengan sahabat saya, Presiden Joko Widodo dari Indonesia. Menanyakan ventilantor yang akan kita sediakan. Kerja sama hebat di antara kita!" ujar Donald Trump seperti dikutip Jumat (24/4/2020). 

Donald Trump tak hanya berjanji ke Jokowi saja, tetapi juga ke Presiden Ekuador Lenin Moreno dan Presiden El Salvador Nayib Bukele. 

Namun, bila diperhatikan, Donald Trump hanya menyebut teman kepada Presiden Jokowi saja. 

Donald Trump mengaku AS baru saja membuat banyak ventilator baru. Ia sempat mengatakan ventilator di AS surplus dan siap diekspor ke negara lain. 

"Kita adalah raja ventilator," ucap Trump beberapa hari lalu. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Menristek: 200 Ventilator Portabel Buatan Indonesia Diproduksi Awal Mei 2020

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan pada Mei 2020 ditargetkan sudah memproduksi 200 ventilator portabel untuk penanganan pasien Corona COVID-19 di rumah sakit.

"Jadi harapannya bulan Mei kita sudah bisa paling tidak memproduksi awal 200," kata Menristek Bambang dalam konferensi video, Jakarta, Kamis kemarin. 

Bambang menuturkan pada pekan ini diharapkan uji terakhir terhadap ventilator portabel oleh Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan (BFPK Kemkes) sudah selesai.

Hingga saat ini, ada empat ventilator portabel yang sedang diuji oleh BFPK Kemkes untuk uji ketahanan (endurance). Empat ventilator itu masing-masing didesain oleh Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, swasta dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

BPPT sudah mendapatkan dua mitra industri untuk produksi ventilator portabel itu. Begitu uji ketahanan ventilator selesai di BFPK Kemenkes pada pekan ini, maka bisa segera dilakukan produksi dengan kapasitas 100 unit per pekan per pabrik atau mitra industri.

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/BRIN akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan untuk penyaluran ventilator portabel tersebut.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona dan Kementerian Kesehatan akan menentukan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang mendapatkan ventilator portabel itu.

"Secara umum besarnya kebutuhan, di mana dibutuhkan itu adalah tersentralisasi di gugus tugas dan Kementerian Kesehatan," tutur Bambang seperti dikutip dari Antara.