Liputan6.com, Paris - Negara-negara paling terdampak Virus Corona di Eropa melaporkan penurunan yang menjanjikan dalam jumlah kematian harian pada Minggu, 26 April 2020.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (27/4/2020), hal ini mulai terasa efek positifnya setelah pemerintah di seluruh dunia mulai memberlakukan sistem lockdown.
Advertisement
Baca Juga
Kini, anak-anak di Spanyol diizinkan keluar untuk pertama kalinya dalam enam minggu pada hari Minggu kemarin.
Sementara penata rambut dan toko-toko lain akan dibuka kembali di Swiss minggu ini.
Italia yang terpukul parah mengatakan banyak bisnis dapat dibuka kembali pada minggu depan.
Para pemimpin di seluruh dunia berusaha untuk secara bertahap membalikkan kondisi lockdown ke kondisi semula.
Mereka juga berupaya menghindari gelombang infeksi kedua yang ditakuti banyak pihak di tengah peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa orang yang pulih mungkin tidak kebal terhadap infeksi ulang.
Pandemi Corona COVID-19 telah memaksa lebih dari setengah umat manusia mengunci diri di dalam rumah.
Hampir 203.000 orang telah meninggal karena Virus Corona yang sejak pertama kali muncul di China pada bulan Desember.
Tetapi negara-negara di Eropa yang paling terdampak parah seperti Italia, Spanyol, Prancis dan Inggris secara bersamaan semuanya melaporkan penurunan angka kematian harian pada hari Minggu kemarin.
Sinyal ini dinilai sebagai sebuah tanda puncak dari krisis selama berminggu-minggu lalu.
Â
Simak video berikut ini:
Anak-Anak Bergembira
Penghitungan harian di Inggris adalah yang terendah sejak 31 Maret, sementara Italia dan Spanyol adalah yang terendah dalam sebulan. Pasien terpapar dan meninggal di Prancis mengalami penurunan lebih dari sepertiga pada angka hari sebelumnya.
Jumlah itu masuk ketika keluarga Spanyol menerapkan peraturan baru yang memungkinkan anak-anak di luar untuk pertama kalinya sejak pertengahan Maret.
Di Spanyol, anak-anak naik sepeda dan skuter di jalan-jalan Madrid -- meski beberapa di antara mereka masih banyak yang mengenakan masker dan sarung tangan kecil.
"Mereka sangat bersemangat, sangat, sangat tidak sabar. Mereka bangun jam 06.30 pagi, mengatakan 'Kami akan keluar, Kami akan keluar!'," Kata Inmaculada Paredes kepada AFP.
Di bawah peraturan yang direvisi, anak-anak diizinkan keluar sekali sehari antara jam 9 pagi dan 9 malam, tetapi tidak dapat menjelajah lebih dari satu kilometer dari kawasan rumah mereka.
Advertisement