Liputan6.com, Pyongyang - Nama Kim Jong-un kembali jadi sorotan. Bukan karena uji coba nuklirnya yang memicu tensi panas, namun soal keberadaannnya saat ini. Ia diisukan sakit parah setalah beberapa minggu tak muncul di ruang publik. Bahkan, ia diisukan meninggal dunia -- meski itu dibantah badan intelegen Korea Selatan.
Sosok Kim Jong-un yang dikenal begitu kejam dan tanpa ampun sudah diketahui oleh seluruh dunia. Ia bisa menghabisi siapa aja warga Korea Utara yang dianggap membangkang.
Salah satu cerita kejamnya pernah bikin geger. Kala itu, sang kakak tiri bernama Kim Jong-nam, tewas dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia tiga tahun silam.
Advertisement
Baca Juga
Peristiwa ini jadi sorotan dunia. Drama-drama terjadi disetiap proses penyidikan. Bahkan, kasus ini turut menyeret seorang WNI bernama Siti Aisyah.
Pemerintah Korea Utara di bawah kendali Kim Jong-un diduga kuat sebagai dalang pembuat skenario pembunuhan Kim Jong-nam.
Siapa sebenarnya Kim Jong-nam? Bagaimana ia bisa menjadi korban pembunuhan?
Kim Jong-un adalah anak terakhir Kim Jong-il. Ia tak dikenal sebagai anak favorit ayahnya. Namun, dirinya justru yang diwarisi takhta sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara pada 2011, sesaat setelah ayahnya berpulang.
Sejumlah orang menyebut, dari sekitar tujuh anak Kim Jong-il, ia yang paling mirip dengan sang ayah.
Si sulung, Kim Jong-nam, dicoret dari daftar pewaris takhta gara-gara ia ketahuan mengunjungi Disneyland di Tokyo pada tahun 2001, dengan paspor palsu Dominika.
Dideportasi dari Jepang, ia dianggap mempermalukan Korut dan terutama bapaknya.
Kakak Kim Jong-un yang lain, Kim Jong-chul, sama sekali tak dipertimbangkan sebagai calon pemimpin. Ia dinilai terlalu sensitif dan santai, demikian menurut mantan koki sushi sang pemimpin Korut. Jong-chul kali terakhir tampil di depan publik saat menonton konser Eric Clapton di Singapura.
Persoalan mengenai pewaris takhta Korea Utara sebelumnya kembali mengemuka setelah kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, tewas di Malaysia pada awal 2017. Banyak pihak menilai, Korea Utara-lah yang menjadi dalang kematian Kim Jong-nam.
Â
Simak video pilihan berikut:
Kronologi Pembunuhan
Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Wilayah Selangor, Asisten Komandan Senior Polisi Fadzil Ahmat mengatakan, kejadian berlangsung pada pukul 21.00.
Saat itu, Jong-nam tengah menunggu pesawat yang akan berangkat ke Macau. Burung Besi tersebut dijadwalkan lepas landas pada pukul 22.00.
"Awalnya, dia terlihat bertanya kepada petugas keberangkatan bandara bahwa ada seseorang merangkulnya dari belakang dan melemparkan cairan ke wajahnya," sebut Ahmat seperti dikutip dari The Star.
"Ia meminta tolong kepada resepsionis bandara, mereka lalu mengantar dia ke klinik yang berada di bandara," sambungnya.
Di tempat tersebut, Jong-nam mengaku pusing. Tak cuma itu, anak Kim Jong-il ini pun sempat kejang-kejang.
"Dia dibawa menggunakan tandu dan dilarikan langsung ke rumah sakit di Putrajaya di tempat tersebut dirinya diumumkan telah meninggal dunia," jelasnya.
"Kami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait hal-hal yang terjadi," paparnya.
Kabar meninggalnya Jong-nam pertama kali disampaikan kepala polisi yang bertugas di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Asisten Komisaris Abdul Aziz Ali.
Ia mengatakan, seorang warga Korea berusia empat puluhan ditemukan sakit di bandara pada Senin 13 Februari kemarin.
Mengetahui peristiwa tersebut, pihak berwenang bandara segera membawanya ke rumah sakit. Namun ia tewas dalam perjalanan.
Tewasnya Kim Jong-nam akan tercatat sebagai kematian sosok berprofil tertinggi di bawah rezim Kim Jong-un sejak eksekusi paman mereka Jang Song-thaek pada Desember 2013. Kim Jong-nam sendiri dikabarkan dekat dengan pamannya.
Sejak beberapa tahun lalu, Kim Jong-nam telah menjadi target pembunuhan rezim sang adik. Pada tahun 2012, pihak Korsel mengatakan, seorang mata-mata Korut yang ditahan telah mengakui keterlibatannya dalam komplotan tabrak lari tahun 2010 di China yang menargetkan Kim Jong-nam.
Advertisement