Liputan6.com, Minnesota - Tokoh masyarakat di Minnesota berusaha keras untuk memastikan bahwa umat muslim akan merayakan Ramadan dengan aman di tengah pandemi Corona COVID-19.
Minnesota merupakan salah satu negara bagian Amerika Serikat dengan jumlah muslim terbanyak, demikian dikutip dari laman CBS3, Senin (27/4/2020).
Advertisement
Baca Juga
Di tengah pandemi ini, berkah Ramadan dirasakan muslim di Minnesota. Sebab, panggilan untuk melakukan ibadah salat (azan) disiarkan sebanyak lima kali dalam sehari oleh stasiun televisi di sana.
Azan lima kali setiap hari di lingkungan Cedar-Riverside untuk memungkinkan muslim di sana melakukan salat di bulan Ramadan.
Walikota Minneapolis Jacob Frey memfasilitasi izin mengumandangnya suara azan setelah komunitas meminta layanan tersebut.
Adzan yang disiarkan berasal dari Masjid Dar Al-Hijrah dan diharapkan bisa didengar ribuan orang. Sesuai waktu sholat, adzan akan disiarkan mulai dari matahari terbit hingga terbenam. Masjid Dar Al-Hijrah biasanya mengalami peningkatan jamaah selama Ramadan.
Dalam sebuah pernyataan, Frey mengatakan bahwa siaran tersebut harus meyakinkan seluruh kota bahwa kita semua sangat terlibat dalam perayaan Ramadan.
Direktur eksekutif CAIR-Minnesota, Jaylani Hussein mengatakan, panggilan untuk berdoa akan sangat berarti bagi penduduk lanjut usia di lingkungan Cedar-Riverside yang telah diisolasi selama pandemi.
Simak video pilihan berikut:
Gedung Islamic Center di AS Terbakar Saat Ramadan
Berita duka datang dari Missouri, negara bagian di Amerika Serikat saat bulan suci Ramadan. Sebuah kebakaran terjadi dan merusak sebuah Gedung Islamic Center di wilayah tersebut.
FBI menawarkan imbalan US$ 5.000 untuk informasi yang bisa membantu menangkap siapapun yang terlibat dalam kebakaran yang merusak sebuah Islamic Center di sebelah tenggara Missouri dan bertepatan dengan dimulainya bulan Ramadan.
Richard Quinn, agen FBI yang bertugas di Divisi St. Louis, mengumumkan imbalan beberapa jam setelah kebakaran terjadi pagi itu di Islamic Center of Cape Girardeau, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia.
Antara 12 hingga 15 orang dievakuasi dan luput dari luka-luka dari kebakaran yang terjadi pada bulan Ramadan itu. Kepala dinas pemadam kebakaran Travis Hollis mengatakan kerusakan bangunan sangat parah.
Kelompok advokasi Muslim, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Missouri, mengatakan kebakaran itu dimulai di pintu depan bangunan itu.
CAIR mencatat terjadinya kebakaran pada Kamis 23 April malam adalah dimulainya bulan suci Ramadan.
"Karena kebakaran itu dianggap 'mencurigakan,' dan karena terjadi di sebuah rumah ibadah pada hari yang signifikan, kami mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki kemungkinan motif bias terkait kebakaran itu," kata direktur komunikasi nasional CAIR, Ibrahim Hooper, dalam pernyataan.
Biro Alkohol, Tembakau dan Senjata Api federal serta marshal kebakaran negara bagian juga menyelidiki kebakaran itu.
Advertisement