Sukses

Thailand Bersiap Longgarkan Aturan Lockdown Corona COVID-19 Mulai 3 Mei

Mulai 3 Mei, Thailand akan bersiap untuk melonggarkan beberapa langkah pengendalian karena Virus Corona COVID-19 secara nasional.

Liputan6.com, Bangkok- Thailand akan bersiap untuk melonggarkan beberapa langkah pengendalian karena Virus Corona COVID-19 secara nasional mulai Minggu 3 Mei. Pelonggaran itu termasuk membuka kembali restoran, kafe, dan pasar dengan tetap menggunakan pedoman untuk mencegah gelombang kedua COVID-19.

Juru bicara Centre for COVID-19 Situation Administration Thailand (CCSA), Dr. Thaweesilp Wisanuyothin mengatakan, enam jenis kegiatan dan bisnis akan mendapatkan manfaat dari relaksasi sebagian.

Wisanuyothin menambahkan, pedoman akan distandarisasi CCSA untuk semua wilayah secara nasional. Peraturan tersebut juga dapat disesuaikan gubernur provinsi sesuai dengan ketentuan selama dibuat lebih ketat dan tidak kalah ketat.

Direktur CCSA mengatakan, pembukaan kembali dapat dimulai pada 3 Mei jika para pelaku bisnis siap untuk melakukannya. Kami kemudian akan menghabiskan 14 hari untuk mengamati dan menilai situasi, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (30/4/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

7 Kasus Baru Infeksi Corona COVID-19 di Thailand

Thailand melaporkan 7 kasus baru infeksi Virus Corona COVID-19 pada Kamis 30 April, sehingga total kasus di negara itu menjadi 2.954.

Sejauh ini, 54 orang meninggal dunia dan 2.687 orang telah dikeluarkan dari rumah sakit.

Bangkok merilis pedoman terperinci untuk operator yang akan segera dapat melanjutkan bisnis dan kegiatan mereka pada Rabu 29 April. Namun, jam malam nasional antara 10 malam dan 4 pagi akan tetap berlaku sampai keadaan darurat berakhir pada 31 Mei.

Gubernur Bangkok, Aswin Kwanmuang, pada Rabu 29 April mengatakan "Administrasi Metropolitan Bangkok ingin menekankan bahwa situasinya belum normal. Negara ini terus melaporkan kasus baru setiap hari, yang berarti COVID-19 masih menyebar di tempat-tempat yang dekat dengan kami dan gelombang infeksi kedua mungkin terjadi. Ini bisa lebih serius daripada yang pertama."

"Jika gelombang kedua infeksi menjadi mungkin, kita mungkin perlu untuk sementara melarang kegiatan dan menutup tempat yang berbeda lagi untuk mengendalikan situasi." tambah Aswin Kwanmuang.