Sukses

Cegah Corona COVID-19, Montir India Rakit Motor Unik Ala Social Distancing

Partha Saha, seorang montir pembuat kendaraan rakitan, memodifikasi sebuah sepeda motor agar tetap dapat menjaga jarak sosial sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, New Delhi - Praktik jaga jarak sosial (social distancing) yang kini disebut physical distancing dianggap menjadi salah satu cara ampuh untuk mencegah penularan Virus Corona COVID-19 di dunia. Salah seorang warga India bahkan menerapkan pada moda transportasi.

Partha Saha, seorang montir pembuat kendaraan rakitan, memodifikasi sebuah sepeda motor agar tetap dapat menjaga jarak sosial sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran Virus Corona COVID-19.

Mengutip Xinhua, Jumat (1/5/2020), sasis panjang pada bagian tengah sepeda motor menambah jarak di antara kedua jok hingga lebih dari 1,5 meter. Dia berencana menggunakannya untuk mengantar sang putri ke sekolah usai kebijakan karantina wilayah (lockdown) dicabut.

Partha Saha merakit sepeda motor modifikasi miliknya di dalam garasi rumah yang terletak di Desa Aralia di pinggiran Agartala, ibu kota Negara Bagian Tripura, India timur laut, pada 29 April 2020. 

Bersama sang putri, Pragya Saha mencoba moda transporta roda dua itu di depan rumah mereka,

 

 

2 dari 2 halaman

Murid di China Pakai Topi Physical Distancing

Sementara itu, anak-anak sekolah di China timur tidak perlu bertanya-tanya seberapa jauh jarak yang harus mereka jaga dari teman-teman setelah kembali bersekolah, setelah sebelumnya belajar di rumah akibat pandemi Corona COVID-19. 

Topi lebar dan bersayap yang mereka kenakan akan secara otomatis menjaga mereka untuk tetap melakukan physical distancing. Demikian seperti dikutip dari Cnet, Jumat (1/5/2020).

Ketika kehidupan perlahan-lahan kembali normal di beberapa bagian China, Yangzheng Elementary School di Hangzhou meminta siswa merancang topi yang berukuran 1 meter (3,2 kaki) sebagai pelajaran dalam praktik keselamatan Virus Corona COVID-19. Semua topi memiliki dua sayap di sisi kanan dan kiri, meskipun anak-anak menambahkan gaya kreatif mereka sendiri. 

Beberapa dari mereka membuat lipatan panjang dari tabung karton berwarna-warni, yang lain dari balon. 

Beberapa anak kreatif lainnya menghias topi mereka dengan bentuk burung, dedaunan dan pelangi. Atau pun ada juga yang menambahkan mahkota di atas topi yang menutupi kepalanya, sementara yang lain menambahkan mata pada topi ciptaannya yang berwarna merah cerah. 

"Kami menganjurkan siswa mengenakan topi dan menjaga jarak satu meter," surat kabar Zhejiang Daily mengutip Kepala Sekolah Hong Feng yang mengatakan ketika anak-anak kembali ke sekolah minggu ini untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.

Seiring dengan mengajarkan para siswa tentang jarak sosial, topi di kepala mereka juga memberi anak-anak pelajaran sejarah. Pasalnya, topi-topi itu mirip dengan yang dikenakan pada Dinasti Song, yang memerintah Tiongkok antara 960 dan 1279.

Video Terkini