Sukses

Dunia Curiga Asal-Usul Virus Corona COVID-19, Dubes RRT: China Juga Korban

Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian mengklaim bahwa China juga merupakan korban dari pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kecurigaan dunia terhadap China yang disebut-sebut menutupi asal-usul Virus Corona COVID-19 semakin berkembang subur. Dimulai dari Australia melalui menteri luar negerinya, Marise Payne yang meminta dibentuknya komisi penyelidikan asal-usul Virus Corona jenis baru ini tidak yakin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menggelar penyelidikan.

Klaim ini kemudian didukung Amerika Serikat, yang sejak awal telah melemparkan berbagai tudingan terhadap China. 

Menlu AS, Mike Pompeo menyindir China yang katanya ingin bersikap transparan dan ingin bermitra dengan AS. Selain itu, ia mengingatkan bahwa ini bukan pertama kalinya ada virus dari China. 

Ia pun mempertanyakan apakah laboratorium di Wuhan beroperasi dengan tingkat keamanan optimal untuk mencegah terjadinya penyebaran Virus Corona COVID-19.

Tudingan-tudingan tersebut telah ditanggapi secara tegas oleh pihak China dengan menyampaikan keengganannya melakukan penyelidikan tanpa dasar. 

Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan negaranya dengan tegas menentang apa yang disebut dengan penyelidikan internasional, berdasarkan praduga bersalah terkait asal-usul Virus Corona COVID-19.

Secara khusus, Duta Besar RRT untuk Indonesia, Xiao Qian pun menambahkan pernyataan dengan nada serupa, sambil menyebut bahwa China juga merupakan korban dari pandemi ini. 

"Epidemi adalah bencana alam, Tiongkok adalah korban virus bukan kaki tangannya, tidak adil untuk menstigmatisasi Tiongkok," ujarnya. 

"Tiongkok telah melakukan pencegahan dan pengendalian yang terbaik, merupakan negara yang pertama sukses mengkontrol epidemi di dalam negeri, dan melakukan kerja sama internasional secara terbuka, transparan, dan bertanggung jawab, telah memberikan kontribusi besar dalam penanggulangan epidemi global, tidak hanya tidak bisa dinyalah-nyalahkan, tetapi harus dipuji," lanjutnya lagi. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Penyelidikan Tanpa Dasar

Dengan kata lain menolak adanya penyelidikan, Dubes Xiao Qian menyatakan bahwa alasan untuk melakukan pelacakan virus dengan baik dan memahami dari mana virus itu berasal dan ke mana virus itu pergi adalah untuk mengendalikan epidemi dengan lebih baik dan mencegahnya terjadi lagi, dan tidak boleh digunakan untuk membuat topik politik. 

Ia kemudian juga mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini bukanlah pencegahan pandemi melainkan beberapa politisi dan media negara barat sedang memanaskan "Teori Tanggung Jawab Tiongkok".

"Mereka sedang mengalihkan kontradiksi dan melalaikan tanggung jawab, merusak kepercayaan dan kerja sama global dalam melawan epidemi, mereka yang harus dipersalahkan," tegasnya. 

"Virus adalah musuh bersama manusia, dan hanya melalui persatuan dan kerja sama kita dapat memenangkan pertempuran ini," tambahnya lagi.

Dubes Xiao Qian menilai bahwa ini merupakan salah satu bentuk kesepakatan komunitas internasional, termasuk Tiongkok dan Indonesia.

Tiongkok menyatakan kesediannya untuk bekerja sama dengan Indonesia dan komunitas internasional untuk memperkuat kepercayaan diri, bersatu dan bekerja sama untuk memenangkan perang global melawan pandemi Virus Corona COVID-19.