Liputan6.com, Jakarta - Didi Kempot meninggal dunia pada Senin 5 Mei 2020. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi para pendengar setia musik campur sari yang jadi ciri khasnya.
Tak hanya dari Indonesia, para penggemar Didi Kempot juga datang dari sejumlah negara asing. Sebut saja Amerika darn Suriname.
Fans dari Amerika diketahui dari unggahan video di media sosial yang menunjukkan seorang bule asal negara tersebut fasih menyanyikan salah satu tembang lawas Didi Kempot. Melalui akun Robert Adhi Kusumputra @RobertAdhiKsp, kepiawaian wanita bule itu diketahui publik luas dan jadi viral.
Advertisement
Unggahan tertanggal Minggu 19 April 2020 itu menampilkan video berdurasi 45 detik, berisi tayangan wanita bule yang sedang berkendara bersama temannya dengan menggunakan mobil mewah.
Ketika di mobil, wanita bule asal Amerika Serikat sedang merekam video dan juga memutar lagu Didi Kempot berjudul 'Pamer Bojo'. Tak cukup sampai situ, rupanya wanita bule tersebut tampak fasih menyanyikan lagu "Pamer Bojo".
Sambil melantunkan lirik salah satu lagu Didi Kempot dengan fasih, ia terlihat menggoyangkan badan dan sesekali mengusap rambut pirangnya, lsembari menatap kamera.
Video itu pun sempat viral.
"Nangis batinku nggrantes uripku, teles kebes netes eluh neng dadaku, dudu wangi mawar sing tak sawang nang mripatku, nanging kowe lali nglarani wong koyo aku, neng opo seneng aku yen mung gawe laraku," ucap wanita bule itu sambil menyanyi.
"Nanging kowe lali nglarani wong koyo aku, neng opo seneng aku yen mung gawe laraku, pamer bojo anyar neng ngarepku… Thank you, guys!" serunya sembari mengakhiri video itu.
Bule Amerika membawakan lagu Mas @didikempotid “Pamer Bojo Anyar”. Ambyaaarr. Sumber video: copas WAG pic.twitter.com/9hY223W0ML
— Robert Adhi Kusumaputra (@RobertAdhiKsp) April 19, 2020
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Jaya di Suriname
Sementara dari Suriname, Amerika Selatan, seperti diberitakan laman Antaranews, pada 2013 silam, Menteri Dalam Negeri Suriname, Soewarto Moestadja menyebut The Godfather of Broken Heart merupakan 'the most popular singer in Suriname'.
Lord of Loro Ati itu juga disebutkan berkali-kali memenangi anugerah musik nasional di Suriname.
"Dia (Didi Kempot) tahu selera musik di Suriname dan tidak hanya bernyanyi dalam bahasa Indonesia, dia juga menyanyi dalam bahasa nasional Suriname (Belanda)," kata dia.
Menurut Suwarto, Didi pertama kali dikenal di Suriname pada 1980 dan albumnya saat itu langsung mendapat anugerah album terbaik.
Komunitas Jawa di Suriname mencapai 15 persen dari total populasi di negari itu, setelah etnik India, Kreaol (Afrika) dan Marun (Afrika).
Pada September 2018, ia terakhir mengunjungi Suriname dengan Tur Layang Kangen yang sukses.
Saat pertunjukan terakhirnya itu, Didi Kempot menerima penghargaan dari Presiden Desi Bouterse sebagai bentuk penghargaan atas cintanya pada Suriname.
Didi telah menggelar 10 kali pertunjukan di Suriname dalam 20 tahun terakhir. Semua tiket terjual habis.
Lewat musik, Didi Kempot disebut berkontribusi dalam memperkuat ikatan dan persaudaraan dari keturunan Indonesia dan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat majemuk Suriname.
Diundang Presiden Suriname
Kabar yang beredar menyebut, rekam jejak Didi Kempot di Suriname bermula tahun 1993 ketika ia diundang untuk bernyanyi di hadapan warga Belanda dan Suriname keturunan Jawa.
"Saya tuh rekaman di Jakarta kan tahun '89 terus ternyata lagu saya itu nggak laku disini tapi malah laku di Belanda sama Suriname, jadi tahun 1993 saya berangkat dan nyanyi di sana," ujar Didi Kempot saat di acara #ngobam bersama Gofar Hilman.
Pria bernama lengkap Didi Prasetyo bercerita bahwa ia mendapat penghargaan pada September 2018 silam setelah mendapat undangan khusus dari Presiden Suriname.
"Terakhir, saya kesana itu September 2018, diundang langsung sama Presiden Suriname dan dapat penghargaan gara-gara nyanyi jowo! hahaha," kata Didi Kempot.
Advertisement