Liputan6.com, Jakarta- Dua studi baru-baru ini telah menggali genom RNA dari SARS-CoV-2, untuk mencari mutasi. Satu studi, yang berasal dari Arizona State University, menemukan penghilangan pasangan dasar besar dalam sampel virus yang diambil dari pasien di Kota Tempe, sebelah timur Phoenix, Arizona.
Penelitian kedua, di Laboratorium Nasional Los Alamos, New Mexico, melacak mutasi sepanjang terjadinya wabah, dan berhipotesis bahwa terdapat satu jenis virus lebih menular daripada jenis asli dari Wuhan.
Baca Juga
Studi Arizona menemukan genome yang mereka beri nama AZ-ASU2923, yang memiliki penghilangan besar pada 81 pasangan dasar dalam gen yang disebut ORF7a.
Advertisement
Gen ORF7a ini menciptakan protein tambahan, yang membantu virus menginfeksi, mereplikasi, dan menyebar di dalam tubuh manusia, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (7/5/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
14 Mutasi Terkait Lonjakan
Tim Laboratorium Los Alamos menemukan empat belas mutasi yang berkaitan dengan lonjakan, yang terakumulasi ketika virus menyebar. Para peneliti menemukan satu mutasi yang mengkhawatirkan.
Tim peneliti menuliskan dalam pra-cetak "lonjakan mutasi D614G menjadi perhatian mendesak; mulai menyebar di Eropa pada awal Februari, dan ketika diperkenalkan ke wilayah baru, itu dengan cepat menjadi bentuk yang dominan."
Tim peneliti juga berpendapat bahwa mutasi protein lonjakan D614G telah melebihi versi asli Wuhan (disebut D614) di sejumlah lokasi di seluruh dunia. Virus D614G dikatakan lebih menular dan mendesak perkembangan obat-obatan dan vaksin.
Advertisement