Liputan6.com, Cambridge - Kunto Nurcahyoko, seorang dosen pendidikan Bahasa Inggris di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Pamene Talino, Kalimatan Barat menceritakan kesehariannya selama bulan suci Ramadan di Negeri Paman Sam.
Kunto yang saat ini sedang berada di Massachusetts, Amerika Serikat sebagai dosen pengajar Bahasa Indonesia selama dua semester di Harvard University.
Ia tergabung dalam program Fulbright Badan Bahasa di Harvard University. Selama pandemi Corona COVID-19, kelas bahasa yang diajarkan oleh Kunto dilakukan secara online.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini Harvard sudah melaksanakan kebijakan Work From. Harvard sudah meniadakan kelas tatap muka sampai semester berakhir. Demikian dengan kelas bahasa yang saya ajarkan," ujar Kunto melalui sebuah tayangan video yang Liputan6.com muat Jumat (8/5/2020).
"Saya sudah melakukan self quarantine sejak 13 Maret 2020. Pemerintah negara bagian telah Massachusetts telah merilis state emergency. Semua bisnis ditutup kecuali toko untuk berbelanja," jelasnya.
Menurut Kunto, pandemi Corona COVID-19 yang terjadi pada bulan Ramadan ini cukup menantang. Bulan Ramadan yang biasa ia lakukan bersama keluarga dan teman terdekat kini terasa berbeda.
"Selain merayakannya di Amerika Serikat, ibadan bulan puasa ini juga tak boleh dilakukan secara bersama-sama. Jadi saya melakukannya secara sendirian," jelas Kunto.
"Kegiatan saat Ramadan saya bangun sahur. Saya makan sendiri untuk buka puasa dan juga untuk sahur. Salat subuh dan melakukan olahraga kecil di sekitar rumah."
Â
Saksikan Kisah Selengkapnya di Sini:
Atasi Rasa Bosan
Meski demikian, ia juga tak melupakan kewajibannya yaitu mengajar untuk kelas online di Harvard University.
"Saya beberapa kali melakukan belanja untuk keperluan selama dua minggu sehingga tidak terlalu sering untuk keluar rumah."
Ada cara khusus yang dilakukan oleh dosen Bahasa Indonesia ini dalam mengatasi rasa bosan di tengah pandemi.
"Jika bosan biasanya saya akan menonton film, baca buku dan cover lagu. Namun hal yang penting saya berkomunikasi dengan keluarga dan teman yang ada di Indonesia dan Amerika."
Kunto berharap agar pandemi ini segera berlalu.
"Saya selalu berdoa agar kita semua selalu diberi kesehatan di tengah pandemi ini."
Advertisement