Liputan6.com, Jakarta - Monster Tully merupakan makhluk purba yang berada di puncak skala keanehan. Keberadaannya yang misterius telah menentang upaya para ilmuwan untuk mengategorikannya sebagai hewan apa selama lebih dari setengah abad.
Namun, analisis terkini dari molekul dalam fosilnya telah menguak fakta baru. Fosil Monster Tully menunjukkan ia adalah vertebrata atau hewan bertulang belakang yang lebih dari 300 juta tahun lalu berenang di perairan yang sekarang bernama Illinois, seperti dikutip dari Nature, Kamis (14/5/2020).
Palaeontolog telah lama memperdebatkan apakah Monster Tully yang bertubuh lunak (Tullimonstrum gregarium), adalah vertebrata, invertebrata, atau sesuatu di antaranya.
Advertisement
Untuk menjawab pertanyaan ini, Victoria McCoy di University of Wisconsin – Milwaukee, Jasmina Wiemann di Yale University di New Haven, Connecticut, dan rekan-rekan mereka mempelajari sinyal molekuler dalam fosil dari susunan vertebrata dan invertebrata pada lapisan fosil tempat Monster Tully ditemukan.
Makhluk itu berbadan seperti torpedo, bersendi, memiliki bagian serupa moncong dengan ujung mirip cakar, dan matanya berada pada ujung batang kaku yang membentang di atas kepala. Monster Tully memiliki panjang sekitar 35 sentimeter dan sirip ekor vertikal nan panjang, serta memiliki sirip punggung sempit.
"Aku akan menempatkan Tully Monster di peringkat teratas sebagai makhluk paling aneh," ujar McCoy.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Beda Jaringan Lunak
Tim tersebut menemukan, jaringan lunak invertebrata memiliki tingkat senyawa nitrogen yang relatif tinggi, yang dihasilkan fosilisasi struktur berbasis karbohidrat yang disebut kitin.
Sebaliknya, jaringan lunak vertebrata memiliki senyawa yang mengandung sulfur tingkat tinggi, yang tercipta ketika protein mengalami fosilisasi.
Susunan molekul dari fosil Monster Tully menunjukkan bahwa makhluk itu bertulang belakang.
Advertisement
Misteri Terpecahkan
Selama lebih dari setengah abad, para ilmuwan dibuat bingung atas makhluk aneh yang dijuluki Tully Monster. Ia berkembang sekitar 307 juta tahun lalu di sebuah muara pesisir, di tempat yang sekarang bernama Illinois bagian timur laut.
Namun, para peneliti mengumumkan mereka telah memecahkan misteri tersebut. Peneliti menganalisis banyak fosil dari makhluk bernama ilmiah Tullimonstrum gregarium tersebut.
Dari penelitian itu, ditemukan bahwa Tully Monster bukanlah cacing tersegmentasi atau siput yang dapat berenang, namun merupakan ikan tanpa rahang yang disebut lamprey.
Â
Sebuah rekonstruksi fosil cangih menemukan, bahwa makhluk itu bertulang belakang, dengan insang dan batang kaku atau notochord -- batang kerangka tulang rawan yang mendukung tubuh -- dan berfungsi sebagai tulang belakang yang belum sempurna. Sebelumnya, notochord diidentifikasi sebagai usus.
"Aku selalu menyukai pekerjaan layaknya detektif, dan dalam paleontologi hal tersebut tak jauh lebih baik dari ini," ujar ahli paleontologis dari American Museum of Natural History New York, James Lamsdell.
"Studi ulang kami tentang spesimen tersebut telah menunjukkan, bahwa makhluk itu adalah lamprey yang sangat aneh, sebuah kelompok vertebrata mirip belut yang hidup di sungai saat ini."
Tullimonstrum hidup di lingkungan laut dangkal bersama dengan hiu, ubur-ubur, udang, amfibi, dan mimi.
"Ia makan dengan menggunakan moncongnya... Kami tidak tahu apa yang dimakan makhluk itu, apakah dia predator atau binatang pemakan bangkai," ujar McCoy.
Â
Ditemukan pada 1958
Makhluk itu dinamakan Monster Tully untuk menghormati pemburu fosil amatir, Francis Tully, yang pertama kali menemukannya di lubang penambangan batu bara Illinois pada 1958 dan membawanya ke para ahli di Field Museum Chicago.
"Teka-teki itu telah membuat para paleontologis kebingungan," ujar paleontologis Field Museum, Scott Lidgard, di mana terdapat 1,800 spesimen Tullimonstrum di museum tersebut dan merupakan fosil resmi negara bagian Illinois.
"Aku terpesona ketika hasilnya ditemukan," tambahnya.
Advertisement