Liputan6.com, Jakarta - Mata berkedut bisa terjadi secara tiba-tiba dan rasanya seperti kelopak mata tersengat listrik.
Menurut Dr Loo Jing Liang, kepala dan konsultan senior di Departemen Neuro-Ophthalmology Singapura National Eye Centre, kelopak mata seperti terkejut memang disebabkan semburan aktivitas listrik yang sebentar-sebentar pada saraf pengendali otot-otot kelopak mata, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (19/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Itulah penjelasan yang lebih ilmiah atas semburan aktivitas listrik yang tampaknya terjadi secara tiba-tiba ini dan lebih masuk akal daripada mitos bahwa berkedut adalah tanda bahwa seseorang memikirkan Anda.
Beberapa bahkan menganggap makna yang berbeda ketika mengalami kedutan. Misalnya, beberapa orang percaya bahwa kedutan mata kiri setelah jam 7 malam bisa berarti pertengkaran yang akan datang. Tetapi jika itu terjadi di mata kanan, Anda akan mendapatkan beberapa keuntungan tak terduga.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penyebab Mata Kedutan
Untuk semua misteri yang diasosiasikan dengan mitos-mitos, tindakan itu bisa saja merupakan reaksi mata ketika mengalami kelelahan, ketegangan, stres, terlalu banyak kafein, kekeringan, atau kelopak mata yang terlalu berminyak, kata Dr. Loo.
Jarang, dalam kemungkinan kurang dari satu persen, [kelopak mata kelopak mata] disebabkan oleh tumor otak yang menekan saraf wajah.
Bentuk paling umum dari kedutan jinak dikenal sebagai myokymia dimana kelopak mata dan frekuensinya yang terputus-putus dapat bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu, kata Dr. Loo.
“Salah satu pasien saya menggambarkannya seperti merasakan detak jantung di bawah matanya. Ini hanya mempengaruhi kelopak mata bagian bawah atau atas di satu sisi,” katanya.
Terkadang, alih-alih hanya kelopak mata Anda, setengah wajah Anda bisa terpengaruh juga.
“Kelopak mata tertutup seolah mengedip dan separuh mulut terangkat ke atas,” kata Dr Loo, menggambarkan kontraksi otot intermiten dan tak disengaja yang terlihat pada kejang hemifacial.
Ada juga blepharospasm esensial jinak (BEB), di mana kedua mata bisa menutup tanpa Anda melakukannya. Ini dimulai sebagai peningkatan frekuensi berkedip ketika ada cahaya terang, angin atau stres, kata Dr Loo. Kemudian, Anda mungkin menemukan diri Anda menutup mata dengan tidak terkendali.
Anda dapat melihat bagaimana BEB berpotensi menjadi masalah karena kegiatan sehari-hari seperti mengemudi atau menyeberang jalan menjadi berbahaya.
Apa yang para ahli seperti Dr Loo juga prihatin adalah bahwa BEB kadang-kadang dapat berkembang untuk melibatkan otot-otot lain di bagian bawah wajah dan leher dalam suatu kondisi yang dikenal sebagai Sindrom Meige.
"Pasien mungkin mengalami gerakan bibir yang tidak disengaja, mengunyah atau lidah," katanya.
Advertisement